Mohon tunggu...
Asri Salam
Asri Salam Mohon Tunggu... Buruh - Something Went Wrong

Ketika Mereka Memelihara Kebodohan, Berarti Hanya Mereka Yang Mau Makan. Gombara 94-2000 www.acchijie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara Part 17 ( Shalat Gerhana di Imami Kiyai Khalid )

3 Maret 2016   19:52 Diperbarui: 3 Maret 2016   21:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Seperti kita ketahui pada Sembilan Maret 2016 beberpa hari kedepan ini Tuhan menunjukkan salah satu bentuk kuasanya dengan fenomena alam yang jarang-jarang terjadi bahkan kejadiannya cenderung berjarak dan memakan waktu sehingga kelak kemunculan jadi sebuah penantian yang ditunggu-tunggu hadirnya, mulai dari para peneliti antariksa, dan masyarakat tentunya karena kabar bahkan jauh hari dimedia-media sosial sudah beredar pesan secara berantai.

Pada Sembilan maret akan ada Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan melewati atau melintasi beberapa daerah di Negeri tercinta kita ini mulai dari ujung barat hingga ujung timurnya dengan masa waktu yang cukup bervariasi dan beragam model bentuk gerhananya, ada beberapa kota atau tempat yang mataharinya tertutup total sampai 100% hingga beberapa menit seperti di daerah palembang, palangkaraya, Balikpapan, palu, Ternate, sebahagian Kepulauan Halmahera, dan kalau tidak salah ada sekitar sepuluh daerah lebih yang benar-benar GMT dan sebahagian daerah lainnya seperti Makassar Gerhana tidak begitu sempurna karena Matahari hanya tertutup sekitar 80% saja.

Karena ini termasuk fenomena langka maka banyak daerah yang menjadikan sebagai obyek wisata dalam hal ini ,bahkan ada daerah sampai mengadakan semacam Festival dan Karnaval GMT untuk mengundang para wisatawan untuk datang kedaerahnya, selain itu ada juga daerah seperti Makassar Kota tercinta saya ini menjadikan ajang pembelajaran yang positif buat anak-anak sekolah maupun masyarakat pada umumnya dan menurut penuturan Walikota Makassar dimedia sosialnya akan diadakan Shalat Gerhana di Anjungan pantai Losari Makassar.

Semoga fenomena langka karunia Tuhan ini disikapi dengan rasa kagum, takjub dan penuh kesyukuran akan kebesaran Tuhan dan sebagai hamba yang benar-benar beriman tentunya menyikapinya dengan bijak dan mengambil pelajaran yang positif serta alangkah baiknya bila melakukan Shalat Gerhana yang tidak berarti kita sujud kepada Matahari atau Bulan tapi semata-mata sebagai bentuk wujud kekaguman dan rasa syukur kepada Maha pencipta Alam Semesta ini Allah SWT.

                                                                                ****************

Fenomena langka ini mengingatkan saya dan tentunya buat teman-teman santri lainnya yang saat itu melakukan Shalat Gerhana Bulan di tengah malam di Masjid Ma’had tercinta yang di pimpin langsung oleh Kiyai Khalid Rabasang, sehingga terbersit ide untuk menuliskannya disini.

pada saat itu kami sudah mendapat informasi sebagai ultimatum bahwa sebentar malam akan dilaksanakan Shalat Gerhana Bulan di Masjid secara berjamaah, belum terasa nyeyak tidur kami sudah dibangunkan oleh senior dan ustadz untuk menyaksikan fenomena Gerhana Bulan kemudian diarahkan untuk berwudhu lalu melaksanakan Shalat.

Setelah santri sudah berkumpul diawali dengan training singkat tentang Tata Cara Shalat Gerhana karena pada saat itu saya pribadi baru kali pertama akan melaksanakan Shalat Gerhana dan mungkin juga bahkan hampir pasti teman seangkatanku pun juga demikian maka dimulailah shalat Khusuf untuk istilah Shalat Gerhana ini.

Shalat hanya dua rakaat namun bacaan surah yang panjang-panjang dan tata cara Shalat yang tidak seperti Shalat yang biasa karena memang tata cara memang sedikit berbeda dengan Shalat biasanya, sehingga para jamaah yang rata-rata baru kali pertama melaksanakan mungkin dalam benak dan pikirannya sama dengan pikiranku yang dalam Shalat kenapa bisa sampai selama ini.

Setelah selesai Shalat benar yang kuduga kami saling memandang bahkan merasa heran karena bahkan rasa kantuk pun jadi hilang saking lamanya berdiri karena benar-benar surah yang dibaca Kiyai memang cukup panjang sehingga dalam keadaan berdiri  betis terasa mau meletus bahkan ada teman mengatakan lebih mau Shalat Tahajjud dua kali yang rakaatnya 4-4-3 itu, kami pun hanya senyum-senyum bahkan sempat ada yang tertawa padahal saat itu Kiyai masih berdiri memberikan sedikit ceramah tentang fenomena Gerhana ini, Hehehehehe…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun