Sebagai kesimpulan, persaingan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan, bersama dengan peningkatan aliansi militer dapat memicu perlombaan senjata di Asia Timur dan menambah ketegangan regional yang berpotensi merambat ke Asia Tenggara. Dampak dari ketegangan ini termasuk risiko spillover konflik, ancaman terorisme, dan gangguan ekonomi yang dapat memengaruhi stabilitas keamanan di kawasan. Implikasi bagi Indonesia meliputi kebutuhan mendesak untuk memperkuat pertahanan nasional, memperluas kerja sama diplomatik dan keamanan regional, serta meningkatkan upaya dalam pencegahan terorisme. Kebijakan Indonesia harus menekankan pada penguatan kapasitas internal dan kolaborasi internasional untuk menghadapi dan mengurangi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh dinamika keamanan di Semenanjung Korea.
Referensi
Balakrishnan, K., & Lazar, Z. (Eds.). (2023). Asia-Pacific Defense and Security Outlook: Arming the Region in the Era of Big Power Competition. Taylor & Francis.
Han, Y. S. (2023). Conventional Arms Control on the Korean Peninsula: Implications for Stability. In Korea in the 1990s (pp. 61-74). Routledge.
Mas' adi, A., Abdullahi, M. S., Nur, S. I., & Hanani, B. L. (2024). BALANCE OF POWER NUCLEAR PROLIFERATION POLICY NORTH KOREA ACCORDING TO KENNET WALTZ'S NEOREALISM PERSPECTIVE. Spektrum, 21(2), 161-174.
Rim, H. J. (2024). Can an arms race promote stability? The inter-Korean qualitative arms race and US extended deterrence. International Journal of Conflict Management, 35(1), 150-173.
Tan, A. T. (2024). The Arms Race in Contemporary East Asia. In Routledge Handbook of the Global History of Warfare (pp. 491-503). Routledge.
The International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN). (2023). Nuclear tensions keep rising on Korean Peninsula. Diakses dari https://www.icanw.org/nuclear_tensions_rise_on_korean_peninsulaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H