Dulu sekali, seorang sahabat kompasianer bernama Anazkia memperkenalkan saya pada sebuah program bernama BHSB, Blogger Hibah Sejuta Buku. Program yang mulia, bergerak menuju pendidikan yang lebih baik. Baru di program BHSB yang ketiga, saya (beserta kawan-kawan dari Jember) bisa turut serta. Itu pernah saya tuliskan di sini / kompasiana, berjudul Tribute to Manusela. Program BHSB yang keempat, membidik tiga buah sekolah di Aceh. Ketika program lanjutan ini saya obrolkan dengan kawan-kawan di Jember, Alhamdulillah mereka sepakat untuk kembali merapat. Mengumpulkan Botol Kosong Bagaimana cara mendukung program ini, sambil mengusung semangat go green, itulah yang kami diskusikan di langkah awal. Akhirnya lahirlah sebuah ide sederhana. Mengumpulkan botol kosong sebanyak banyaknya, untuk kemudian kita jual, dan hasilnya kita sumbangkan pada sesuatu yang bermanfaat, melalui Blogger Hibah Sejuta Buku. Sebenarnya, ide mengumpulkan botol kosong hanyalah adopsi saja. Dulu sekali (tahun 50-an hingga tahun 60-an), para sesepuh Jember sudah pernah melakukannya. Mereka merintis pembangunan Universitas Jember, jembatan mastrib (yang menghubungkan kampus bumi Tegal Boto dengan dunia luar), dan beberapa gedung sekolah, dengan cara mengajak warga Jember untuk mengumpulkan botol kosong. Botol-botol itu lalu dijual untuk kemudian uangnya dijadikan modal pembangunan. Saya tuliskan kisah itu di sebuah artikel berjudul : Jember, Kota Yang Dibangun Dari Botol Kosong. Bukan hanya Jember yang melakukannya. Di Bondowoso juga ada sebuah sekolah menengah kejuruan yang dirintis dengan cara yang sama. Berawal dari sana, kita yang ada di Jember ingin mencobanya kembali. Lalu diusunglah sebuah tema acara bertajuk Pesan Dalam Botol. Acara ini terbilang panjang. Penggalangan botol kosong dimulai sejak 5 Juni 2012 (memanfaatkan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia) dan berakhir pada 5 Juli 2012. Kemudian dilanjutkan pada 6 Juli 2012, packing hasil pengumpulan botol. Penutupan acara adalah hari ini, 7 Juli 2012. Sesuai yang telah direncanakan, malam ini 7 Juli 2012, kita akan membuat acara semacam musik amal. bertempat di pelataran UKM Pencinta Alam MAHADIPA Fakultas Teknik Universitas Jember. Pesan Dalam Botol Saya tahu, program pengumpulan botol kosong ini hanya akan menjadi celoteh seputar pesan ramah lingkungan belaka, bila hanya dilakukan dalam sekali gebrak. Ya, saya juga belajar dari program-program yang sudah ada. Banyak orang yang berjuang di jalur daur ulang, tapi sampah semakin menggunung. Namun yang ada dalam pikiran saya dan kawan-kawan hanya satu, bahwa mencoba melakukannya adalah bukan sebuah kesalahan. Botol kosong adalah sebuah ancaman tersendiri, seiring melonjaknya permintaan air kemasan. Mengutuk produsen menyumpah serapahi permintaan pasar bukan sebuah solusi. Kita butuh menumbuhkan semangat kolektif perihal pemanfaatan sumber daya alam yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Di tulisan Ibu Maria Hardayanto (kompasianer yang pro kelestarian alam), saya dapati sebuah pencerahan tentang pasal 15 Undang-Undang no 18 tahun 2008. Bahwa produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam. Aturan sudah ada. Adanya aturan berbanding lurus dengan sangki. Sekarang, tinggal bagaimana penyelenggara negeri ini menegakkan aturan tersebut. Nah, untuk mendukung aturan tersebut (hingga nanti benar-benar berjalan ideal), tidak ada salahnya kita melakukan berbagai cara sebagai bentuk kecintaan kita pada lingkungan. Bagi yang penasaran dengan tulisan Ibu Maria Harfayanto, silahkan anda baca artikel beliau yang berjudul Kisah Limbah Kemasan Plastik yang Menyesatkan. Mengelola Sampah dengan baik dan benar itu menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi bila kita bisa mengajak banyak orang di sekitar kita untuk turut melakukannya. Jika sampah yang terkelola hasilnya masih bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang baik, itu jauh lebih indah. Mari merangkai cinta dari botol kosong. Sebagai penutup, akan saya sertakan beberapa foto dari rangkaian kegiatan kawan-kawan Jember di acara pesan dalam botol.
Penggalangan botol kosong dari posko ke posko
Karena acara pesan dalam botol mendapat sambutan hangat dari kawan-kawan Jember (dan sekitarnya) baik komunitas pencinta alam, kesenian, jurnalistik, dan perorangan, ada banyak posko penerimaan botol kosong. Untuk mengumpulkannya, kami butuh mengangkutnya dengan mobil.
Menuju Posko Pesan Dalam Botol di Kabupaten Lumajang
Posko Pesan Dalam Botol Lumajang
Merangkai cinta dari botol kosong
Persiapan untuk acara Musik Amal Pesan Dalam Botol