Ini tentang kesukaan saya di pagi hari. Saya senang memandangi gunung Argopuro dari belakang rumah. Warnanya biru. Padahal saat saya benar benar mencumbuinya, di sana kita akan sangat sulit mendapati warna biru. Semua didominasi oleh hijau hijau dan hijau.
Tentang kesukaan saya yang lain
Sejak jaman Kerajaan Madangkara hingga saat ini, saya suka mendengarkan radio. Suatu hari saya mendengarkan acara Green Radio di RRI pro 2 Jember. Waktu itu, penyiarnya adalah Mbak Etty Dharmiyatie. Dia bersuara lembut tapi tegas, merdu dan enak di dengar. Iseng, saya mencoba menggambarkan tentang sosok Mbak Etty. Dan hasil imajinernya, saya bayangkan Mbak Etty bertubuh bongsor seperti Dewi Hughes. Ternyata saya salah. Mbak Etty tidak bongsor, tapi dia sama cantiknya dengan Dewi Hughes.
Ini tentang kesukaan seseorang..
Semua orang pasti setuju jika saya katakan bahwa bedak itu adalah peralatan kosmetik dan bukan untuk dimakan. Kalaupun dimakan, pasti akan terasa aneh di lidah. Tapi ada seseorang yang berhasil mematahkan argumentasi saya. Dia pemakan bedak dan dia baik baik saja.
***
Terkadang apa yang kita lihat, dengar dan rasakan, tidak benar benar seperti itu. Sesuatu yang kita tahu, kadang masih butuh dimengerti. Dan sesuatu yang sudah kita mengerti, kadang masih butuh kita pahami. Akan lebih indah jika kita selalu melibatkan nurani dalam (belajar) memahami sesuatu.
Sedikit Tambahan
Kita butuh membaca berita di balik berita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H