Mohon tunggu...
RZ Hakim
RZ Hakim Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyat biasa yang senang menulis. Kini tinggal di Kalisat, kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[ECR4] Menulis Namamu di Atas Semen Yang Basah

30 Januari 2012   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ya aku tahu, cinta memang argumen tanpa akhir. Mendefinisikan cinta sama artinya dengan melukis di atas air. Tak akan kunjung selesai. Kalaupun dianggap selesai, itu tidak benar benar..

Ini semua tentang sepotong perkenalan di warung bakso Om Garong, di suatu sore yang cerah. Ya ya ya, benar sekali. Ini tentang seseorang bernama Ajen.

Perkenalan yang hanya satu menit itu, kenapa begitu membekas? Apakah jam dinding di warung Om Garong menggunakan ukuran satu menit cahaya?

Dan inilah hasilnya, semalam mataku sulit terpejam, sekali terpejam aku memimpikan tema yang sama. Ajen. Saat terbangun di pagi hari, yang pertama kali aku raih bukannya peralatan mandi, eh malah nyamber gitar. Siang harinya, saat mataku tiba tiba terpejam tanpa dikomando, aku kembali menemukan Ajen. Dia terlihat cantik dengan baju flanel abu abu. Hmm.. tomboy yang biutipul. Lebih terlihat cantik lagi, di dunia mimpi dia bersayap pelangi. Bidadarikah Ajen?

Sore harinya..

Sangat berharap nuansa sore hari ini semerdu sore kemarin. Itulah kenapa akhirnya langkah langkah kecil ini kuarahkan menuju warung bakso Om Garong. Sesampainya di sana Om Garong menyambutku ramah. Seperti biasa, dia menyodori aku gitar bolong.

"Mumpung sepi pembeli, nyanyi dong.."

Dan kami pun bernyanyi. Di sela sela lagu, ingin sekali aku bertanya tentang seseorang. Siapa lagi kalau bukan Ajen. Belum sempat aku berkata kata, Om Garong keburu menyergapku dengan sederet kalimat. Sederet yang menghentak dan dahsyat.

"Ohya, tadi anakmu yang nomor tujuh sms aku. Kangen. Katanya sih pengen nyusul ke Rangkat. Aku bilang aja kamu masih sibuk bikin lagu"

Aku terdiam. Tangan kanan yang tadinya kugunakan untuk memetik senar gitar, melayang dan bertumpu begitu saja pada ruang kosong.

"Emangnya lagumu udah jadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun