ANTISIPASI BENCANA
Kapolsek dan Camat Lumbanjulu pimpin warga gotongroyong ke hulu sungai
Alkisah pada tahun 1979 Lumbanjulu sebuah ibukota kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, dilanda banjir bandang yang mengakibatkan kerugian materil ratusan juta rupiah pada masa itu. Banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi tersebut mengakibatkan Sungai Siarsik arsik yang membelah Kota Lumbanjulu meluap dan menghanyutkan beberapa bangunan serta mengakibatkan gagal panen padi sawah di sekitar aliran sungai.
Seperti diketahui Camat Lumbanjulu yang selalu aktif bersama warga meninjau konsisi sungai dihulu atau tepatnya di belantara bukit barisan melihat bahwa telah terjadi pergeseran aliran sungai dan juga pendangkalan yang diakibatkan oleh bebatuan maupun dahan kayu yang tumbang.
Melihat hal itu, Alfaret manurung, SH selaku Camat Lumbanjulu berkoordinasi dengan Kapolsek AKP GR Purba segera memimpin warga serta anggota polsek setempat melakukan gotongroyong ke hulu sungai untuk mengembalikan aliran sungai ke jalur semula serta membersihkan sepanjang aliran sungai dari sampah/ranting ranting pohon. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bencana yang mungkin terjadi jika sungai meluap mengingat curah hujan yang cukup tinggi saat ini, kata Camat Lumbanjulu. Hal senada diungkapkan Kapolsek, bahwa membantu warga untuk melaksanakan gotongroyong dengan mengerahkan hampir seluruh personil seperti saat ini adalah berkat kerjasama maupun koordinasi yang baik antar Uspika serta menggairahkan kembali semangat gotongroyong ditengah tengah masyarakat.
Saat istirahat gotongroyong, Alparet Manurung menghimbau segenap masyarakat agar bersama sama menjaga kebersihan aliran sungai serta tidak membuang sampah ke sungai mengingat sungai ini juga sebagai sumber air bagi penduduk sekitar sebelum pada akhirnya bermuara ke Danau Toba.
Memang sangat dibutuhkan tipe pemimpin yang mau mendengar aspirasi masyarakat dan terjun langsung ketengah tengah masyarakat seperti Beliau beliau ini bah.. kata seorang warga yang juga dikenal sebagai tokoh yang peduli lingkungan dan gemar menanam pohon Kaliandra disepanjang pinggiran sungai yang berfungsi juga sebagai pakan ternak lebah. Semoga dengan dilaksanakannya pembersiha aliran sungai ini, banjir bandang seperti dahulu tidak terulang lagi..warga berharap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H