Berdoa semoga ditemukan kembali dengan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat dan dapat laksanakan ibadah puasa, qiyamullail dan dengan sempurna dan diterima oleh Allah. اللهم بارك لنا فى رجب وشعبان وبلغنا رمضان " Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rejab dan Syaaban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan Semoga kita semua mendapatkan kesempatan Ramadhan dengan semangat cinta kepada Allah, mari kita bersihkan jiwa sebelum TAMU AGUNG datang.
HAL-HAL YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN MENJELANG RAMADHAN
(Satu)Disunnahkan untuk lebih sungguh-sungguh menghitung Bulan Sya’ban. Sudah seharusnya bagi kaum muslimin untuk membiasakan diri menghitung bulan Sya’ban dalam rangka mempersiapkan masuknya bulan Ramadhan karena hitungan hari dalam sebulan dari bulan-bulan hijriyyah adalah 29 atau 30 hari. Sebagaimana hadits ‘Aisyah , bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ ?يَتَحَفَّظُ مِنْ هِلاَلِ شَعْبَانَ مَا لاَ يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَا
”Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh menghitung bulan Sya’ban melebihi kesungguhannya di selain Sya’ban. Kemudian beliau shaum setelah melihat hilal Ramadhan. (Shahih Sunan Abi Dawud hadits no. 2325, karya Asy-Syaikh Al Albani).
(Dua) Menentukan Masuknya Bulan Ramadhan Dengan Ru’yatul Hilal. Penentuan mulai masuknya bulan Ramadhan dilakukan dengan cara ru’yatul hilal, yakni melihat bulan terbit sebagai tanda dimulainya awal bulan hijriyah. Apabila terhalangi oleh mendung atau yang semisalnya, maka caranya ialah dengan melengkapkan bilangan hari dalam bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Hal ini sesuai dengan hadits Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ َ
“Bershaumlah berdasarkan ru’yatul hilal dan berharirayalah berdasarkan ru’yatul hilal. Jika terhalangi oleh mendung (atau semisalnya) maka genapkanlah bilangannya menjadi 30 hari.” (HR. Al-Bukhari) Adapun hadits lain yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar :
فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ
“…maka iika terhalangi, ‘perkirakanlah”. makna dari kata “perkirakanlah” dalam hadits ini telah diterangkan Rasulshallallahu ‘alaihi wasallam sendiri pada hadits yang sebelumnya, yaitu; (فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِيْن) atau (فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ ) yang artinya: “Maka lengkapilah bilangannya menjadi 30 hari” atau “lengkapi bilangan Sya’ban menjadi 30 hari”. (HR. Al-Bukhari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H