Secara umum rumah di buat orang untuk tempat berlindung dari terpaan hujan, sebgatan terik matahari, serangan binatang buas dan lain sebagainya. Sejalan perkembangan zaman, fungsi rumah kini bukan sekedar tempat berlindung. Lebih dari itu, rumah menjadi tempat pembinaan keluarga, tempat beristirahat, tidur, bersantai, untuk penyimpanan barang-barang penting serta lain-lain kepentingan hidup modern.
Mungkin di antara kita para kompasioner semuanya, bisa jadi merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah kita. Misalnya saja,seringkali kesehatan terganggu, apakah badan pegel-pegel, kepala pening, tidur tidak nyenyak, atau gangguan yang sampai meresahkan kehidupan rumah tangga. Misalnya saja menunrunya kemampuan seksual hingga impotensi, anak hasil perkawinan tidak kunjung datang mengisi kehidupan rumah tangga, padahal pernikahan telah lebih dari lima tahun.
Jika upaya mengatasihal itu secara medis telah dilakukan secara cukup namun tidak ada hasilnya, maka patut adanya “sesuatu” yakni tidak mustahil ada kesalahan mengenai tata letak kamar tidur.
Telah ratusan ribu rumahdibangun oleh para pengembang perumahan, yang kebanyakan masing-masing tipe satu gambar, dalam arti sama bentuk, luas tanah dan bangunan, bahan-bahan yang dipergunakan, lokasi, bahkan menghadapnyapun banyak yang sama.
Walau secara kasat mata rumah-rumah itu masing-masing bertipe sama, tetapi bisa saja penghuninya pada masing-masing penghuninya berbeda. jangankan antara satu rumah dengan rumah yang lain, sedangkan kamar satu dengan kamar yang lain dalam satu rumah juga bisa berbeda. Bahkan dalam sebuah kamar sisi atau sudut yang satu dengan yang lain bisa saja tidak sama kenyamanannya bila orang tidur di sana.
Pertanyaannya, mengapa itu bisa terjadi? Hal ini disebabkan ada atau tidaknya Medan Geopatis, yaitu areal yang terkena getaran (arus) elektromagnetik. Getaran ini ditimbulkan karena jauh di bawah pondasi rumah (lapaisan bawah tanah) terdapat lintasan lintasan air yang cukup deras (sungai bawah tanah). Getaran arus itulah yang mempengaruhi kesehatan penghuni rumah, khususnya yang tiap malam tidur di areal Medan Geopatis.
Besar kecilnya pengaruh tergantung pada besarnya getaran dan lamanya terkena getaran. Dalam satu hari satu malam (24 jam) rata-rata orang tidur 6 sampai 8 jam, itu berarti ¼ - 1/3 dari lamanya menghuni rumah itu terkena getaran elektromagnetik.
Untuk menghindarinya, yang paling baik tentunya sebelum membangun rumah terlebih dahulu lokasinya diperiksa di mana adanya Medan Geopatis, sehingga bisa di atur tata letak kamar-kamar tidur.
Jika rumah sudah jadi dan siap huni atau telah ditempati kemudian baru diketahui bahwa kamar tidurnya ternyata berada di Medan Geopatis dan penuh dengan getaran arus elektromagnetik yang cukup kuat, maka sebaiknya kamar itu tidak dipakai sebagai kamar tidur.
Namun, apabila dalam kamar tidur itu ada selebar tempat tidur yang tidak terkena getaran elektromagnetik, masih tetap bisaberfungsi sebagai kamar tidur. Hanya saja perlu memindahkan kusen pintunya supaya tata letak tempat tidur dan lain-lain barang bisa serasi. Misal, jika bagian yang bebas dari Medan Geopatis adanya persis di belakan pintu kamar, tentu saja tidak mungkin menepatkan tempat tidur di sana tanpa memindahkan kusen pintunya.
Ternyata, orang-orang dahulu dalam membangun rumah sudah memperhatikan hal-hal tertentu yang oleh orang sekarang dianggap tahayul, seperti tata letak dan kondisi pekarangan, di bagian mana akan di dirikan rumah, di mana kamar-kamar tidur, di sebelah mana kusennya, kemana arah menghadapnya, dan sebagainya.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa rumahnya yang kelihatan bagus, megah dan asri ternyata sebetulnya kamar-kamarnya “tidak layak huni.” Tidak menduga sama sekali bahwa penyakit yang menimpa keluarganya dan susah disembuhkan dengan pengobatan modern bisa jadi berawal dari kamar tidurmya. Kamar tidur yang salah tata letaknya, berada di perangkap sumber petaka.
Mengatasi hal yang sudah terlanjur disamping memerlukan waktu dan biaya, hasilnya belum tentu sesuai yang diharapkan. Untuk mendeteksi rumah yang sudah lama dihuni, bisa minta bantuan orang yang mengeri. Pemeriksaan rumah sebelum menempatinya dapat menghundari efek negative dari kondisi rumah yang tidak menguntungkan. Mudah-mudahan tulisan singkat yang saya sarikan dari berbagai sumber terpilih ini bermanfaat bagi para kompasioner semuanya. Sekian dan terima kasih…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H