Mohon tunggu...
Abyan DhamarAverill
Abyan DhamarAverill Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional

Panggil aja abyan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Hubungan Internasional di Kawasan Asia Timur, Peluang dan Tantangannya Kedepan

6 Februari 2024   00:21 Diperbarui: 6 Februari 2024   00:44 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan Asia Timur adalah wilayah yang terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur seperti China, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Wilayah ini memiliki kompleksitas keamanan yang tinggi, dan menjadi pusat perhatian dunia internasional. Ada banyak cara untuk melihat hubungan internasional di bidang ini dari perspektif realisme, liberal, dan konstruktivisme, serta dari aktor utamanya. 

Sejarah hubungan internasional di wilayah Asia Timur dimulai pada tahun 1951, ketika Perjanjian San Francisco ditandatangani. Perjanjian ini secara resmi menghentikan pendudukan Jepang dan memungkinkan kedua negara untuk membangun aliansi keamanan. Kawasan keamanan Asia-Pasifik yang baru dibentuk oleh dua perjanjian regionalisme ini. Perjanjian bilateral dengan Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Filipina kemudian diikuti. Selain itu, implementasi kebijakan AS dalam dialog dengan ASEAN, Australia, dan Selandia Baru serta forum Asia Pacifik mencerminkan nilai kebersamaan universal dalam strategi diplomatik Cina saat ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kemajuan teknologi, dan keragaman budayanya, Asia Timur memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, dan sosial di dunia. Namun, di balik peluang-peluang tersebut, ada tantangan yang harus diatasi agar pertumbuhan Asia Timur secara merata dan berkelanjutan dapat dicapai.

Untuk mencapai kepentingan geostrategis di wilayah Asia Pasifik, pendekatan geoekonomi Cina sangat penting. Meskipun Amerika Serikat telah lama memastikan stabilitas keamanan dan membangun aliansi politik di Asia, Cina berhasil mempertahankan dominasinya dengan kebijakan ekonomi yang strategis. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ekspansi pasar domestik yang semakin luas telah menjadikan China sebagai produsen barang terbesar di Asia. Selain itu, ekspor China menjadi lebih kompetitif, yang berdampak pada transaksi ekonomi negara tetangga di Asia. Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk terus memantau perkembangan geoekonomi Cina dan bagaimana hal itu berdampak pada perubahan dalam politik dan keamanan regional.

Dalam beberapa tahun terakhir, konflik keamanan di kawasan ini antara Amerika Serikat dan Cina telah meningkat. Ini disebabkan oleh upaya negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan untuk meningkatkan kekuatan dan kekuatan militer mereka di Asia Timur, tempat mereka memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan. Dalam hubungan internasional di Asia Timur, masalah geopolitik, ekonomi, dan keamanan seperti konflik wilayah, perdagangan, dan keamanan maritim adalah fokus utama.

Persaingan kekuatan antara Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan salah satu masalah penting dalam hubungan internasional di Kawasan Asia Timur. Kedua negara ini memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang signifikan di kawasan ini. Terutama, konflik terjadi di wilayah teritorial seperti Laut China Selatan dan Taiwan, di mana keduanya berusaha memperluas otoritas dan kekuatan mereka. Ini menimbulkan ketegangan, yang berpotensi mengganggu stabilitas wilayah secara keseluruhan. Ketegangan sejarah antara Jepang dan Korea Selatan telah menjadi fokus utama dalam hubungan internasional di Asia Timur. Masalah sejarah, seperti perekrutan paksa wanita Korea Selatan oleh tentara Jepang sebagai "wanita penghibur" selama Perang Dunia II, terus menjadi sumber konflik antara kedua negara.

Di sisi lain, kerjasama ekonomi memainkan peran penting dalam hubungan internasional di Kawasan Asia Timur. Wilayah ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi global melalui integrasi ekonomi melalui perdagangan dan investasi. Kerjasama ekonomi antara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan adalah salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Asia Timur juga memiliki dinamika yang kompleks dalam hal keamanan. Tantangan utama dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan ini adalah masalah keamanan seperti program nuklir Korea Utara dan upaya menyebarkan senjata nuklir di sana. Salah satu cara untuk mengatasi masalah keamanan ini adalah melalui diplomasi multilateral melalui forum regional seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan East Asia Summit (EAS). Upaya untuk mencapai keamanan yang stabil di Asia Timur juga melibatkan kerjasama antara negara-negara di kawasan tersebut. Selain itu, penting juga untuk menjaga hubungan yang baik antara negara-negara di Asia Timur agar dapat mengatasi tantangan keamanan bersama. Dengan adanya kerjasama dan diplomasi multilateral, diharapkan masalah keamanan di kawasan Asia Timur dapat diatasi dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

Di Asia Timur, dinamika hubungan internasional sangat kompleks, seperti yang ditunjukkan oleh analisis ini. Kawasan ini menghadapi banyak tantangan, termasuk persaingan kekuatan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, ketegangan sejarah antara Jepang dan Korea Selatan, dan masalah keamanan seperti program nuklir Korea Utara. Salah satu cara untuk memperkuat integrasi wilayah adalah dengan menekankan kerjasama ekonomi.

Akibatnya, upaya untuk membangun kerjasama dan menjaga stabilitas di Kawasan Asia Timur membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang berpartisipasi. Satu cara penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui diplomasi multilateral melalui berbagai forum regional. Kawasan Asia Timur memiliki potensi untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam dinamika hubungan internasional global jika ada kerjasama yang kuat dan komitmen untuk mengatasi perbedaan.

Artikel ini dibuat sebagai syarat Tugas Mata Kuliah HIK Asia Timur
Nama Mahasiswa :Abyan Dhamar Averill
Nomor Mahasiswa: 213507516021
Dosen : Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LL.M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun