Mohon tunggu...
Abyan Dafi
Abyan Dafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester 6, memiliki hobi musik dan seni

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kisah Vincent Van Gogh dalam Dunia Lukis: Dari Penderitaan menjadi Keabadian

28 Mei 2024   14:18 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Vincent van Gogh adalah salah satu pelukis paling terkenal dalam sejarah seni, meskipun hidupnya dipenuhi dengan penderitaan dan ketidakpastian. Lahir pada 30 Maret 1853 di Groot-Zundert, Belanda, Van Gogh adalah anak dari seorang pendeta dan seorang seniman amatir. Sejak kecil, ia menunjukkan minat pada seni, namun perjalanan menuju pengakuan sebagai seniman tidaklah mudah.

Pada awal kehidupannya, Van Gogh bekerja di berbagai bidang, termasuk sebagai penjual seni di galeri Goupil & Cie, pengajar di Inggris, dan misionaris di Belgia. Namun, tidak satu pun dari pekerjaan ini memberikan kepuasan batin yang dicarinya. Pada usia 27 tahun, Van Gogh akhirnya memutuskan untuk mengabdikan diri sepenuhnya pada seni. Karya-karya awalnya, seperti "The Potato Eaters" yang dilukis pada tahun 1885, didominasi oleh warna-warna gelap dan menggambarkan kehidupan petani yang keras, mencerminkan pengaruh realisme sosial dan seniman Belanda abad ke-17.

Pada tahun 1886, Van Gogh pindah ke Paris dan bertemu dengan para impresionis dan neo-impresionis seperti Claude Monet, Paul Gauguin, dan Georges Seurat. Pergaulan dengan mereka membawa perubahan signifikan dalam gaya lukisannya. Ia mulai menggunakan warna-warna yang lebih cerah dan teknik brushstroke yang lebih berani. Di Paris, ia belajar banyak tentang penggunaan warna dan cahaya, yang kemudian menjadi ciri khas dari karya-karyanya.

Periode paling produktif dalam hidup Van Gogh terjadi ketika ia pindah ke Arles, sebuah kota kecil di selatan Prancis, pada tahun 1888. Di sini, ia menghasilkan beberapa karya paling ikoniknya, termasuk "Starry Night," "Sunflowers," dan "The Bedroom." Namun, masa ini juga ditandai oleh gangguan mental yang semakin parah. Hubungannya dengan Paul Gauguin, yang sempat tinggal bersamanya di Arles, berakhir dengan perselisihan yang dramatis, yang berpuncak pada insiden pemotongan sebagian telinga Van Gogh.

Setelah mengalami berbagai gangguan mental, Van Gogh menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit jiwa di Saint-Rmy-de-Provence. Di sini, ia terus melukis dan menghasilkan karya-karya yang penuh emosi dan intensitas. Sayangnya, pada 29 Juli 1890, Van Gogh meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga disebabkan oleh tindakan bunuh diri. Meskipun hidupnya dipenuhi dengan kesulitan dan penderitaan, warisan seni Van Gogh bertahan hingga kini. Lukisan-lukisannya yang penuh warna dan emosi telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

Vincent van Gogh adalah cerminan dari perjuangan manusia melawan ketidakpastian dan penderitaan melalui ekspresi artistik. Meskipun tidak diakui selama hidupnya, karya-karyanya kini dianggap sebagai puncak pencapaian dalam dunia seni. Van Gogh mengajarkan kita bahwa keindahan dapat ditemukan dalam penderitaan, dan melalui seni, seseorang dapat mencapai keabadian. Dengan lebih dari 2.100 karya seni yang dihasilkan dalam kurun waktu satu dekade, Van Gogh telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia seni. Pameran dan retrospektif karya-karyanya terus menarik perhatian dan kekaguman, menjadikannya salah satu pelukis paling ikonik sepanjang masa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun