Mohon tunggu...
Abuzakir Ahmad Zacky
Abuzakir Ahmad Zacky Mohon Tunggu... Wartawan -

Memburu berita, mengabadikan setiap moment, bertemu banyak orang, menyaksikan berbagai tragedi, dan mencatatkan berbagai kenangan. Begitulah caraku menikmati hidup ini. Wartawan adalah panggilan jiwaku, kupersembahkan jiwa raga ini demi runtuhnya kedhaliman penguasa. Wartawan memanggilku dengan ketulusanku dalam secuil harapan. Fotographer dan sekaligus Reporter menjadi makananku sehari-hari. Hingga meraih prestasi menjadi penulis terbaik pada lomba menulis pocari sweet ‘Teater 24 jam’ oleh MURI (2005) bersama Metro TV, Prambor Radio, (elektronik) Sinar Harapan, Metro Pos dan Majalah Sunter (cetak). Bidikan kamera yang setiap saat menembus batas pun menjadi saksi meraih juara 1 lomba Foto Destinasi wisata posisir Jakarta Utara (Ultah DKI 2013). Salam Kompasianer! 2013 berkah menyertai semuanya, Amin....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Loyalis Anas Kasari Abraham Samad

12 Januari 2014   14:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13895099891132590531

Assalamu alaikum saaudara-saudaraku sekalian, yaileh kayak pidato aja.

Kalo nulis-nulis aja mas,,,ya

Iyaaaa bawellll…

Yaudah….

Yaudah…Emangnye lu menulis ape…

Biase Boy gue nulis tuh yang lagi heboh saat ini. Elu tahu kan…yang mau gantung di Monas…tuuuhhh.

Oh iye, jadi teringat, ada salah seorang wartawan nanya ama Johan Budi waktu konprensi pers setelah penahanan Anas, Jum’at Kliwon (10/1/2014), ditanya begini…

Pak Budi, apakah KPK juga menyiapkan tali gantung untuk Anas, karena saat itu kan dia mengatakan siap digantung di Monas?.

Mendengar pertanyaan tersebut Budi hanya tersenyum, tapi bagi kami wartawan hal tersebut merupakan sebuah pertanyaan hiburan menghilangkan ketegangan.

Kami pun tertawa ngakak…hahahahhhah…..hahahhahaha….hahahahhaha….hahahahhahaha oh yeesss…..

Masih ada lagi neh pertanyaan yang lucu…

Terus kalau misalnya, Anas selalu menyebut-nyebut nama Ibas, (ngigau kaleee), apakah KPK juga memanggil sekalian bapaknya?

Bapak siapa tuhhhhh… bapaknya SBY……..hahahahahhaha….hahahahha….hahahahha….hahahahha……

Ya itu itulah pengalaman kami yang bertugas di KPK, ya macam-macam model wartawan, tapi kami selalu kompak dan penuh persahabatan, juga menghilangkan kejenuhan dan ketegangan dan kadang Johan Budi juga bercanda.

Suatu saat (Anas tunda-tunda penahanan) Johan entah serius atau apa menjawab pertanyaan wartawan soal Anas, tapi tiba-tiba salah seorang kameramen menegur Budi,

Kok jadi miring badannya pak Budi,keliatan dikamera tau…

Hahahahhaha…..hahahah…hahahhaha ..Budi langsung kaget dan menyadari bahwa badannya sudah miring, akhirnya buru-buru badannya dilurusin…. Hahahha. Hahaha..

Nah kita tinggalkan yang lucu-lucu…itu..dan sekarang kita fokuskan pada loyalis Anas, (saya menulis ini dicari mereka ga yaaaa, ah demi kebenaran dan Indonesia raya, taanah air Beta, saya tidak takut juga kayak Abraham Samad ‘Hanya Takut Pada Allah), mumpun masih sama-sama Sulawesi…

Ayo kita mulai beritanya yok…ayoooooo sikat masssss….hahahhahahahha

[caption id="attachment_289739" align="alignnone" width="500" caption="Tak terima penahanan Anas, Loyalisnya ini memaki Abraham Samad..."][/caption] Jakarta. POL. Rupanya, puluhan loyalis Anas yang setia menunggu diluar gedung  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat Anas di periksa penyidik KPK pada Jum’at Kramat kemarin akan berencana mengepung KPK dengan pasukan yang lebih besar lagi. Pantauan PelitaOnline, pada Juma’at (10/1/2014) lalu, salah seorang loyalisnya yang memakai baju organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) sedang asyik ngobrol santai dengan rekan-rekannya, meraka tampak tenang sambil mendiskusikan langkah berikutnya. Ketika Anas keluar dari gedung KPK mengenakan rompi khas KPK untuk para koruptor, tingkah laku mereka berubah dengan menujukkan ketidak senangan pada Ketua Abraham Samad. Salah seorang loyalisnya yang dihiasi kumis,  berkepala plontos berteriak memaki ketua KPK Abraham Samad. Makian ini tentu sebagai reaksi pelampiasan, padahal teriakan dan makian pun tak ada artinya karena proses hukum masih berjalan. “Anjing kau Abraham, anjing kau Abraham Samad,“ teriak orang itu yang kami muat (12/1/2014).

Salah seorang yang didekatnya juga berteriak, “Tunjukan nyalimu kalau kau orang dari timur,  kami akan buat  gerakan besar-besaran. Kami akan Kumpulkan HMI senusantara.”

“Ya mas, kami akan bikin gerakan yang lebih besar lagi digedung ini," kata loyalis Anas pada PelitaOnline. Akan tetapi makian maupun gerakan itu tidak menyurutkan niat KPK untuk memproses Anas ke babak berikutnya, seperti yang diutarakan Abraham Samad sebelumnya, ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, yakni tidak takut pada siapa pun selain Allah. POL

Renungan : Jangan anda merasa gagah dan congkak juga kebencianmu pada orang, sesunggguhnya sifat tersebut hanya  menggerogoti tubuhmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun