[caption id="attachment_323468" align="aligncenter" width="560" caption="Inilah bangunan MCK yang berada ditengah taman pasar, para pedagang tidak terima keberadaan MCK ditaman itu."][/caption]
Perubahan mendadak terhadap kebijakan yang diterapkan oleh seorang pimpinan tidak akan berjalan lancar kalau sebelumnya tanpa dilakukan komunikasi seperti mendekati tokoh-tokoh di lingkungan tersebut. Hal itu untuk menghindari jangan sampai terjadi salah paham.
Komunikasi yang baik dan bijak, tentu akan melahirkan sesuatu yang dinginkan berdasarkan kesepakatan. Apalagi kedua belah pihak memiiki kepentingan masing-masing..
Contoh seperti kejadian di Mesjid, Al-Munawaroh Pasar Induk Kramat Jati Jakarta akibat dari dikuncinya salah satu pintu Mesjid sehingga jamahnya membludak harus antri keluar hingga menyita waktu untuk berdagang.
"Inilah klimaks dari persoalan terkait kebijakan Manager UPB Pasar Induk atau kepala pasar yang baru, "kata Margono, pedagang buah pada Kompasianer Rabu (10/9) di Ciracas, Jakarta.
Persoalan itu yakni akses keluar masuk Mesjid itu terhalang akibat terkuncinya salah satu pintu Mesjid, sehingga terkesan, pihak pasar menghalang-halangi orang beribadah.
"Itu saja yang kami nilai karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan, intinya kan begitu, "tambah Margono.
Margono juga mengaku tidak mengetahui siapa dan alasaanya apa pintu itu dikunci.
Sebenarnya, hal-hal kecil itu harus dikomunikasikan, duduk bersama apabila pimpinan itu akan mengambil kebijakan, kalau tidak, maka yang terjadi saling curiga.
Sementara dilokasi yang sama salah seorang yang disegani yang merangkap pedagang dan ketua Mesjid H.M. Cholil, menyangkan ada kejadian seperti itu. Padahal sarana ibadah itu harus ramai.
"Sejelek jeleknya tempat adalah pasar dan ketika dipasar itu banyak orang beribadah berarti pasar itu nyaman dan aman, itulah dasar hidup, dasar manusia hidup, "katanya.
Sebagai ketua Mesjid kalau tidak cepat ia antisipasi entah apa yang terjadi. Baginya, tidak ada pikiran lain selain menenangkan jamaah. Mengadu ke pihak keamanan pun urusannya menjadi lain.
"Mengadu pada kepala pasar, orangnya tidak berada ditempat. Tapi Alhamdulillah, saat itu juga cepat diatasi, kalau tidak saya yang disalahkan dan harus bertanggung jawab, "katanya.