Setiap hari Senin, matahari telah berada di puncaknya ketika saya bersiap-siap untuk perjalanan rutin saya menuju daerah Jambi. Di tengah panasnya mentari, saya melangkah ke mobil travel yang telah menjadi kendaraan setia saya selama bertahun-tahun. Meskipun perjalanan ini telah menjadi kebiasaan, tetapi di balik rutinitasnya, tersembunyi cerita perjuangan dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Sebagai pedagang kecil, setiap hari Senin adalah awal dari perjalanan panjang saya menuju daerah Jambi untuk berdagang. Dengan barang dagangan yang telah saya siapkan sejak malam sebelumnya, saya bersiap-siap dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang memadai untuk menyokong keluarga saya. Namun, harapan itu sering kali bertabrakan dengan kenyataan yang pahit.
Perjalanan menuju Jambi bukanlah perjalanan yang mudah. Selama berjam-jam, saya harus menempuh perjalanan jauh melalui jalanan berliku dan kondisi jalan yang tidak selalu baik. Terkadang, hujan deras menghambat langkah, memperpanjang waktu perjalanan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Namun, semua itu harus saya hadapi demi mencari rezeki untuk keluarga.
Sampai di tempat tujuan, saya harus berjuang di pasar tradisional, bersaing dengan pedagang lain yang memiliki modal dan pengalaman lebih besar. Terkadang, hasil penjualan tidak sebanding dengan jerih payah yang telah saya lakukan. Namun, saya tidak pernah menyerah. Setiap hari Jumat, saya kembali ke rumah dengan semangat baru, dengan membawa harapan dan keyakinan bahwa suatu hari nanti, segala jerih payah akan terbayar dengan hasil yang lebih baik.
Keinginan untuk kehidupan yang lebih baik tidak pernah padam di hati saya. Setiap kali saya duduk di mobil travel menuju Jambi, saya memikirkan masa depan keluarga saya. Saya bermimpi tentang sebuah rumah yang layak, pendidikan yang baik untuk anak-anak saya (seandainya saya sudah berkeluarga), dan kehidupan yang lebih stabil. Mimpi-mimpi itu menjadi pendorong utama saya untuk terus maju, menghadapi segala rintangan dan tantangan yang datang.
Meskipun perjalanan ini penuh dengan kesulitan, namun saya tidak pernah kehilangan harapan. Saya percaya bahwa setiap langkah yang saya ambil, setiap keringat yang saya curahkan, memiliki arti dan tujuan yang besar. Saya yakin bahwa Allah akan membalas setiap usaha dan doa saya dengan rezeki yang melimpah dan kehidupan yang lebih baik.
Dalam perjalanan ini, saya juga belajar untuk bersyukur atas apa yang saya miliki. Meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan, saya tetap bersyukur atas rezeki yang telah diberikan kepada saya. Saya belajar untuk menghargai setiap kesempatan dan pelajaran yang saya dapatkan di setiap perjalanan ini.
Ketika akhirnya hari Jumat tiba dan saya kembali ke rumah, saya membawa pulang lebih dari sekadar barang dagangan. Saya membawa pulang harapan, keberanian, dan keyakinan bahwa suatu hari nanti, segala perjuangan dan pengorbanan akan terbayar dengan hasil yang manis.
Dalam kisah perjalanan rutin saya ke Jambi setiap minggunya, terpatri sebuah cerita tentang kegigihan, harapan, dan impian untuk kehidupan yang lebih baik. Meskipun perjalanan ini masih jauh dari sempurna, namun saya tetap yakin bahwa dengan tekad dan doa yang kuat, segala impian itu akan menjadi kenyataan suatu hari nanti. Dan saya akan terus berjuang, mengikuti jejak cahaya harapan yang selalu bersinar di tengah kegelapan perjalanan ini.