Mohon tunggu...
Abu Tiara
Abu Tiara Mohon Tunggu... profesional -

tidak perlu mengetahui dan mencari tahu siapa saya, kenalilah saya dari apa yang saya tulis bukan dari nama dan photo saya :-)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hentikan Debat Tentang Persoalan Demokrasi

26 April 2014   14:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari duduk bersama mentadabburkan ayat Allah berikut dengan kerendahan hati dan kecintaan pada Allah, Rasulullah dan Islam. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Wahai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan Taat kepada Rasul Muhammad dan pemimpin (ulil amri) dari kalangan kalian. Maka jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul Muhammad jika kalian bnar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhir (Akhirat). Yang demikian itu adalah sebaik takwil (pendapat). (Suarah An-Nisa’ : 59)

Terkait kekhawatiran umat Islam dipimpin oleh orang kafir dan syi’ah, pertanyaanya adalah :

Bukankah umat Islam Indoensia telah dipimpin dan bahkan dijajah oleh kaum Belanda Kristen/Kafir 3.5 Abad dan Jepang 3.5 tahun? Bukankan di zaman Orla selama 29 tahun oleh kelompk secular-sosialis yang berkiblat ke Moskow dan di zaman Orba 32 tahun oleh kaum sekular dan kapitalis yang berkiblat ke Washinton? Bahkan di zaman Orba, LB Moerdany menjadi Menhankam, Sudomo Pangkopkamtib, Adrianus Mooy Gubernur BI , JB Sumarlin menteri kuangan, Daud Yusuf menteri Pendidikan dan mbah anti Islam Ali Moertopo, pemikir, tokoh intelijen, dan politikus yang berperan penting pada masa Orde Baru di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia (1978 – 1983) serta Deputi Kepala (1969 – 1974) dan Wakil Kepala (1974 – 1978) Badan Koordinasi Intelijen Negara?

Kenapa sekarang baru umat diingatkan? Khususnya kenapa beberapa waktu menjelang PEMILU baru bicara masalah yang sangat krusial ini? Kenapa tidak empat tahun yang lalau, atau sejak tahul 1999 yang lalu di mana kesadaran umat sedang terbangun memperjuangkan hak-hak mereka, khususnya hak agama mereka? Apakah ada jaminan setelah pemilu usai issu ini masih diingkat dan dibicarakan politisi-politisi Muslim di negeri ni baik yang berada dalam paratai Islam maupun yang berbau Islam? Sejatinya isu ini menjadi isu abadi selama umat Islam dinegeri masih marjinal dan belum kembali ke habitat mereka secara utuh dan menyeluruh, bukan dijadikan sebagai isu musiman saat uamt Islam diperlukan untuk mendulang suara dalam PEMILU.

Yaa Allah… Aku telah sampaikan, Aku telah sampaikan, Aku telah sampaikan. Maka saksikanlah yaa Allah….

Belum ada fakta sejarahnya Syari’at Islam itu tegak dalam masyarakat dan Negara sejak dari zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai sampai detik ini melalui PEMILU atau Demokrasi. Yang ada adalah kegagalan demi kegagalan, sejak dari parati Masyumi memenangkan PEMILU tahun 1965 di Indonesia, FIS di Al-Jazair tahun 1992, Refah di Turkiy tahun 1994, Hamas di Palestina tahun 1996 dan terakhir Ikhwanul Muslini tahun 2012.

IMAN kepada Allah mengharuskan kita taat pada semua apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi semua apa yang dilarang-Nya kendati memiliki resiko hilangnya nyawa dari badan seperti yang dialami Bilal Bin Rabah dan keluarga Yasir di zaman awal kedatangan Islam di Mekkah. (Surah Al-Ahzab : 48). Iman kepada Rasulullah mengharsukan kita mencintai dan mengikuti semua perintah dan jalan hidup yang ditempuhnya, kendati tidak sesuai dengan keinginan kita. (Surah Annisa’ : 65). Iman kepada hari akhirat mengharuskan kita berhati-hati dalam melakukan apa saja dalam kehidupan ini, termasuk dalam memilih caleg yang salah satu tugas pokonya jelas-jelas membuat undang-undang dalam kehidupan dunia ini dan capres yang jelas-jelas yanag akan menjadi “ulil amri” (pemimpin tertinggi di negeri ini) umat Islam. Berarti PEMILU termasuk persoalan besar yang akan dimintakan Allah pertanggung jawabannya di akhirat kelak. (Al-Isro’ : 36).

Kesimpulannya, IMAN kepada Allah dan Rasulullah mengharuskan kita untuk menerima / mengamalkan semua perintah yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah dan meninggalkan apa saja yang terkandung di dalam keduanya. (Al-Ahzab : 36). Sedangkan IMAN pada Akhirat mengharuskan kita untuk mengontrol semua perkataan, keyakinan dan perbuatan kita agar selalu sesuai dengan Islam agar hdidup kita bernilai amal sholeh sehingga kita selamat dari neraka dan bisa masuk syurga. Karena setiap amal, baik maupun buruk di mata Allah dan Rasulullah akan mendapapatkan balasannya walapun hanya sebesar inti atom. (Surah Al-Zalzalah : 8 – 9).

Sedangkan Iman kepada Allah dan akhirat mengharuskan kita untuk mengembalikan semua perkara yang diperdebatkan/diperselsihkan kepada Allah dan Rasulullah. (An-Nisa’ : 59).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun