Mohon tunggu...
Abu Tholib
Abu Tholib Mohon Tunggu... -

Wong Banyumas asli yang demi sesuap nasi (pernah) merantau ke Banda Aceh 1996-2000, ke Malang (5 tahun), di Balikpapan (4 tahun) dan sekarang di homeland Banyumas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesenian Rodad, Darimana Asalnya?

19 Maret 2013   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:30 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara kita sangat kaya akan berbagai kesenian. Apabila diinventarisir, akan ada ribuan kesenian asli dari Sabang sampai Merauke. Hanya saja karena kita sendiri kurang peduli (jangan melulu melemparkan kesalahan ke pemerintah) maka banyak kesenian yang lambat laun hilang. Bahkan yang menyedihkan kesenian kita diklaim oleh negara lain. Kasihan anak cucu kita yang tidak bisa menikmati lagi kesenian warisan para leluhur kita.

Salah satu kesenian 'langka' dan berusia tua yang masih eksis hingga kini adalah kesenian Rodad. Ini pun setahu saya hanya ada di Banyumas, khususnya di Desa Cikawung, Kecamatan Pekuncen. Kenapa langka dan berusia tua? Langka karena berdasarkan penelusuran di Youtube tidak ditemui kesenian serupa yang memiliki kesamaan gerak, syair dan iringan musiknya (rebana atau genjring dalam istilah Banyumasan). Berusia tua karena sejak puluhan tahun lalu kesenian Rodad ini sudah ada dengan gerak dan iringan syair yang tidak berubah. Pelatih kesenian Rodad kini berusia 60 an tahun dan beliau mengatakan bahwa ketika kecil kesenian ini sudah ada dengan gerakan yg sama hingga kini.

Dari penelusuran di Google,  terdapat sebuah tulisan yang menyatakan bahwa istilah RODAT (tulisan tsb menggunakan kata Rodat bukan Rodad) berasal dari kata rodotan atau raudatan yang berarti taman atau kebun. Sedangkan asal kesenian tradisional RODAT -masih menurut sumber tulisan tersebut- berasal dari daerah Bali, yaitu Kabupaten Badung. Dulunya, rodat merupakan salah satu pasukan perang dari Kampung Islam Kepaon, Kerajaan Badung, Bali. Nama rodat ini merupakan pemberian Cokorda Pemecutan saat membantu bertempur melawan kerajaan Mengwi dan perang Puputan Badung.Meski kesenian tardisional Rodat diklaim berasal dari Bali tetapi hal ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Berikut ini adalah pertunjukan kesenian Rodad yang dibawakan oleh para santri dari TPA Baitul Munir Desa Cikawung RT 05 RW 02 Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

===>> Mohon maaf hanya bisa menampilkan link di Youtube, soalnya tidak bisa menampilkan embed nya di post ini. Silakan klik tautan ini http://www.youtube.com/watch?v=KzpDEx-4G0s <<====

Pertunjukan Rodad bisa untuk menghibur pada acara khitanan, pernikahan, acara hari besar Islam, dan event lainnya.Untuk informasi tentang Rodad ini silakan kirim email ke : wongcikawung@gmail.com.Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun