Mohon tunggu...
Abu Tajir
Abu Tajir Mohon Tunggu... Freelancer - Bakul buku

Bakul buku yang hobi duit, nulis dan mengolah manusia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mentalitas Bisnis Orang Cina

16 Maret 2021   19:53 Diperbarui: 16 Maret 2021   19:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang Cina itu sangat berorientasi bisnis. Bagi mereka, perjanjian sebelum pertemuan (apa saja, terutama bisnis) itu sangat penting. Anda harus mengubungi mereka terlebih dahulu tiap kali Anda ingin bertemu; dan jelas menunggu konfirmasi dari mereka.

Basa-basi sebelum masuk ke pembahasan utama itu penting (bagi mereka) dalam suatu pertemuan. Bagi mereka, orang terpenting dalam suatu kelompok haruslah yang memimpin pertemuan; karena bagi mereka, jabatan dan kedudukan itu sangat penting. Mereka biasanya menganggap orang yang pertama masuk ke dalam tempat pertemuan adalah pemimpin dari kelompok.

Saat memberikan proposal bisnis, ingatlah untuk selalu membawa beberapa rangkap dokumen-dokumen terkait. Selalu jaga sikap Anda selama pertemuan berlangsung. Jika Anda menunjukkan reaksi yang berlebihan atau melakukan sesuatu yang memalukan saat negosiasi berlangsung, Anda bisa merugikan kelompok Anda (juga bisa mengacaukan negosiasi). Menyinggung seseorang di muka umum dan melakukan hal-hal yang tidak pantas (relatif sih) akan memberi kesan bahwa Anda adalah orang yang tidak bisa mengontrol diri.

Mohon dimaklumi ketika pengambilan keputusan (oleh mereka) memakan waktu yang lama; karena mereka itu lebih mementingkan terbinanya hubungan yang baik terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan dilakukan. Biasanya pengambilan keputusan (oleh mereka) tidak terjadi dalam sekali pertemuan; oleh karena itu, pertemuan-pertemuan susulan baiknya diadakan.

Feng Shui dan ramal-meramal itu penting bagi mereka. Banyak dari mereka yang berkonsultasi dahulu kepada seorang Suhu atau menunggu hari baik (hari dimana hokinya bagus) sebelum mengambil keputusan. Hal-hal seperti ini seringkali membuat proses negosiasi berlangsung lama; tapi ya mau bagaimana lagi, itu sudah jadi budaya mereka.

Membangun rasa saling percaya itu memang butuh pengorbanan, dan mereka sangat mementingkan rasa saling percaya itu. Rasa saling percaya itu bisa mengantarkan pada sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun