Mohon tunggu...
Abu Tajir
Abu Tajir Mohon Tunggu... Freelancer - Bakul buku

Bakul buku yang hobi duit, nulis dan mengolah manusia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Velox Et Exactus

12 Maret 2021   19:53 Diperbarui: 22 Desember 2021   19:29 26660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang tau arti judul di atas kalo bukan mereka yang bisa bahasa latin, ya mereka yang nyemplung ke dunia intelijen.

Arti judul tulisan ini nih: cepat dan tepat. Aslinya bahasa latin.

Buat pembaca tulisan ini, terutama yang baru mulai bisnis atau udah jalanin bisnis tapi lagi macet, gua jelasin apa praktek dari doktrin "velox et exactus" ini. Praktis aja, gak usah berbelit-belit.

Kalimat velox et exactus hampir pasti ada di buku bertema ilmu intelijen, ya begitu yang gua baca dari 2 lusin buku beginian.

Tapi apa ilmu beginian cuma kepake buat praktisi intelijen? Oh jelas tidak! doktrin ini jelas berguna buat banyak hal, terutama buat bisnis. Terutama bisnis di masa kritis; yaitu pas baru merintis, pas ada konflik, pas ada bencana.

Sebagai doktrin, tentunya dia harus dilatih terus, diulang terus, dihayati terus, dicocokin sama keadaan diri sendiri dan sekitar terus, dibawa enjoy terus.

Kita mulai dari "velox"...

Maksudnya, cepat observasi keadaan jauh-dekat-menengah, cepat ngontak relasi, cepat ngolah data, cepat identifikasi kondisi dan bekal diri sendiri, cepat mutusin mau ngapain!.

Lalu "exactus"...

Maksudnya, tepat saring data, tepat kelompokin data, tepat bikin keputusan, tepat mau kerja sama siapa aja dan tepat metode eksekusinya!

Dengan bekel doktrin ini, seseorang bisa melangkah dengan skala prioritas, saring data yang pantes-pantes, bisa bersikap sesuai kondisi, gak gagu buat gerak cepet, dan licin ngatasin konflik.

Praktek dari "velox et exactus" ini emang kebanyakan kerja otak. Jadi, kalo mau kenceng eksekusinya, otak harus seger, terlatih, berwawasan, berpengalaman dan fisik harus fit. Makanya kalo bisnis, jangan asal makan, harus cukup tidur dan olahraga yang rutin!

Emang sih doktrin beginian menantang di awal. Harus banyak coba-coba, harus PD abis buat ngelakuinnya, harus mau bangkit terus kalo belom pas! Tiap orang beda-beda dosis dan gayanya, praktekin aja terus sampe dapet gaya yang paling enak.

Sekarang dinamika dunia bisnis gila bener, cepet banget berubah. Penguasaan data yang tepat dan kemampuan cepet buat ngolahnya harus ada kalo bisnis mau jalan terus.

Dan seringkali, langkah diem-diem itu perlu supaya gak jadi tempat minjem duit, gak jadi obyekan orang laen, gak ditelpon kang kredit, gak narsis dan gak kebaca saingan.

Buat nambah wawasan beginian yang kekinian bisa dibaca buku-buku karya Alm. Soepono Soegirman, Aa Kustia (tokoh penting senior di BIN), buku-buku Rhenald Kasali, Hermawan Kertajaya, dan Yuswohadi (maha gurunya para marketer asli Indonesia). Cari di marketplace banyak tuh yang asli dan kopian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun