Perang media adalah teknik perang dengan memanipulasi arus berita, framing berita, kolom komentar, jurnalis, influencer, orang berpangkat, supaya  mereka menyiarkan, mendukung dan melindungi kepentingan kita, baik sukarela atau terpaksa.
Perang teknologi adalah teknik perang dengan menguasai atau mampu memproduksi teknologi terkini yang vital, yang bisa dipakai di waktu damai dan perang.
Perang sumber daya alam (SDA) adalah teknik perang dengan menguasai dan mengontrol sumber, jalur produksi, jalur distribusi juga pasar SDA tersebut, terutama SDA vital seperti minyak, gas dan rare earth materials.
Perang psikologi adalah teknik perang dengan memanipulasi persepsi masyarakat yang jadi target, supaya mengikuti dan tunduk pada kepentingan kita.
Perang sistem informasi adalah teknik perang dengan menguasai dan memanipulasi sistem informasi milik target supaya bisa memberi keuntungan pada kita.
Perang hukum internasional adalah teknik perang di mana kita ikut pada suatu organisasi internasional atau multinasional, di mana kita di dalamnya memanipulasi kebijakan yang akan dibuat atau menafsirkan kebijakan yang sudah ada supaya dengan sesuai kepentingan kita.
Perang lingkungan adalah teknik perang yang bertujuan untuk melemahkan atau menguasai target dengan merusak atau mengacaukan lingkungan di mana mereka mereka hidup.
Perang bantuan ekonomi adalah teknik perang yang bertujuan untuk menimbulkan adanya ketergantungan struktural dan mental lewat bantuan ekonomi; berupa bantuan moneter, infrastruktur, suplai data, privilege bisnis keluarga, dan lompatin birokrasi.
Sumber:
Kolonel Qiao Liang dan Kolonel Wang Xiang Sui. (1999). Unrestricted Warfare. PLA Literature and Arts Publishing House. Beijing.Â
Mayor John A. Van Messel. (2005). Unrestricted Warfare: A Chinese Doctrine for Future Warfare? United States Marine Corps School of Advanced Warfighting Marine Corps University. Quantico.