Sudah beberapa bulan ini saya dan banyak orang mengalami ketidaknyaman. Saya berkendara melintas jalan raya kalimalang seperti melewati ‘neraka’, super gersang dan panas. Belum dengan kemacetan yang parah. Semua karena projek pembangunan jalan tol Bekasi, Cawang dan Kampung Melayu (Becakkayu) dan pelebaran jalan raya Kalimalang. Imbas lainnya adalah sebanyak 917 pohon di sepanjang jalan raya Kalimalang, duren sawit, Jakarta Timur habis ditebang. Adapun jenis pohonnya adalah Pohon jenis Mahoni, Trembesi, Ketapang kencana dan Sapu tangan.
Setiap hari saya melintas dan setiap itu pula saya merasa lelah dan stress.  Kondisi jalanan yang semrawut, macet dan polusi dan debu disana-sini. Lebih parahnya lagi karena hampir semua pohon-pohon disepanjang jalan raya kalimalang habis dibabat. Pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh di sana. Namun sekarang,kita bisa lihat bersama, semua habis, diganti dengan ‘tanaman beton’. Sebagai anak jakarta, ini sangat mengganggu sekali, pohon yang menjadi payungi saat panas, tempat berteduh dikala hujan, kini ludes dimakan projek. Siapa yang harus bertanggung jawab?
Efek langsung penebangan pohon ini adalah rusaknya ekosistem lingkungan, berapa burung dan hewan lainnya yang terpaksa hilang karean habitatnya hilang.  Selain itu wilayah sepanjang jalan raya Kalimalang menjadi sangat panas dan gersang.
Projek yang menelang biaya ratuasan milyar justru tidak mengindahkan kepentingan lingkungan dan kenyaman warga Jakarta dan Bekasi. Oleh karenanya saya akan mengajukan Class Action ke Pemerintahan Jokowi, sebagai penanggung jawab tertinggi projek ini.  tuntutan mewakili ratusan ribu warga Jakarta dan Bekasi yang tinggal di sekitar Kalimalang dan juga seluruh pengguna jalan raya yang kehilangan hak untuk hidup nyaman.
Kita tahu bahwa pohon adalah paru-paru dunia, sumber oksigen bagi manusia juga sebagai ‘payung’ terbaik untuk masyarakat. Kegiatan penebangan ini, jelas merusak banyak hal terutama ekosistem, betapa tidak, banyak hewan yang kehilangan habitat hidupnya, Ini harus dipertanyakan ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum. Harus ada yang bertanggung jawab atas masalah ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI