Al Zaytun, ya hampir sebulan ini tidak habis habisnya diberitakan oleh media terutama media mainstream televisi nasional.
Saya amati, ada dua TV nasional yang paling getol memberitakan Al Zaytun dan pimpinannya, Panji Gumilang yakni TV One dan Metro TV.
Sejak awal kasus Al Zaytun mencuat ke publik, dua media ini lah yang santer atau getol memberitakannya. Saking semangatnya media media ini ngangkat Al Zaytun, sampai sampai seorang publik figur, Pablo Benua pada sebuah kesempatan menyebut TV One , memang hanya One atau satu yang dibahas, yakni Al Zaytun tok!
Metro TV pun begitu, tv buatan Surya Paloh ini juga tidak kalah semangat memberitakan Al Zaytun kendati masih sedikit 'soft'. Kalau TV oNe tampak fulgar dilihat oleh saya sebagai pemirsa awam memang sudah over dan  menghiraukan  cover Both Side (klarifikasi Dua pihak) dan Jurnalisme presisi.
Coba kita perhatikan, saat memberitakan demo pertama di Kampus Al Zaytun yang lalu, Tv one menyebutkan ribuan masa mendemo Al Zaytun. Padahal faktanya, saksi mata yang ada di lapangan, masa yang datang hanya puluhan tak lebih dari 30 an orang.
Belum lagi di acara-acara Talkshow TV one yang membahas Al Zaytun. Di beberapa kesempatan, tampak tidak seimbang mengahdirkan sejumlah narasumber, baik yang pro maupun yang kontra Al Zaytun. Â Lebih dominan yang kontra.Â
Di acara lainnya, seperti Cek Fakta, ada penyataan seorang reporter yang mengatakan telah berkeliling di kampus Al Zaytun, padahal tidak ,.nah ini contoh framing Framing yang menyesatkan pemirsa.
Lagi, lagi itu diakui oleh Pablo Benua, seorang lawyer yang pernah diundang menjadi narasumber di TV one. Ia menceritakan di Podcast terbarunya bagaimana ketidak profesionalan TV one dan terkesan berat sebelah.
Bukan hanya Pablo, saya dan mungkin banyak orang di luar sana yang berpendapat bahwa TV oNe telah keluar dari kaidah balancing jurnalistik dan kental framing nya.
TV one juga seringkali menghadirkan narasumber yang sangat kental kebenciannnya kepada Al Zaytun seperti Imam Supriyanto, padahal orang ini konon adalah DPO Polres Sumedang kasus sengketa tanah. Walah...belum lagi yang mengaku alumni Al Zaytun, Ihsan yang juga semangat sekali menuding Al Zaytun. Â Kalau ini sih ibarat buah pisang yang meludahi batang pisangnya sendiri.