Sekolah Menengah Pertama lslam Terpadu (SMPIT GIC) atau  Rumah Pemberdayaan (asrama yatim dhuafa) semakin dikenal masyarakat Karawang khususnya warga yang tinggal di Dusun Kedungsari, Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari.Â
Warga Semakin  antusias menyekolahkan anaknya ke sini. Terutama anak yatim dhuafa sekitar. Asrama yang disediakan tidak lagi mencukupi bagi anak-anak yatim dhuafa yang tinggal di sini, karena itu, Yayasan Gema lndonesia Sejahtera (YGIS) yang menaungi sekolah ini tengah membangun asrama yang lebih luas.
Hari Ahad, 5 Agustus 2018 dilakukan pelaksanaan Groundbreaking pembangunan asrama sekolah peduli yatim dhuafa dengan mengundang aparat desa setempat seperti Kades Cengkong Santo, Binmaspol Bripka Sigit Sugiarto, Babinmas Serda Yunus Sugiono serta sejumlah warga dan donatur.
Ketua Umum YGIS Wahyu Widodo menyebutkan, asrama ini diperuntukkan bagi anak yatim dan dhuafa yang ingin tinggal di dalam sekolah dengan bangunan  2 lantai terdiri dari delapan ruang yang berkapasitas 50 anak.
Wahyu juga mengatakan, perkiraan anggaran yang dibutuhkan Rp 1,5 milyar karena itu dibutuhkan peran serta para donatur untuk pembangunannya.
Selain itu, dukungan masyarakat sekitar dan wali yatim sendiri juga diperlukan dengan menitipkan Putra-putri yatimnya agar nantinya menjadi manusia yang berakhlak mulia berguna bagi masyarakat banyak dan tentunya mempunyai ilmu yang bermanfaat.
Menjadi penghafal-penghafal Al-Quran membawa nama baik yayasan juga daerahnya. Tentunya ini semua dilakukan yayasan untuk peran serta dalam membantu pemerintah meningkatkan pembangunan baik mental juga spiritual masyarakat .
Kata dia, ada sistem baru yg akan kita berlakukan di tahun ajaran ini. Khusus untuk santri asrama akan diberikan target hafalan sesuai intake mereka yang harus diselesaikan selama 1 bulan berjalan.
Di akhir bulan, diadakan pengecekan hafalan nya,apabila santri yg bersangkutan belum mampu menyelesaikan hafalan nya maka sangsinya adalah dipersilahkan tinggal kembali ke wali nya,dalam waktu yg ditentukan untuk mengejar ketinggalan hafalan.Â
Jika sudah bisa menyelesaikan target hafalan maka dipersilakan kembali ke asrama. Cara ini dipandang efektif untuk menjaga hafalan santri dan juga mencegah santri menghabiskan waktu dengan sia-sia,Rahma menambahkan.