[caption caption="Sesi foto dari perwakilan PMI DKI, Blogger dan Maxima Picture (dokpri)"][/caption]
Saya sebagai warga jakarta khususnya berdomisili  di jakarta timur terus terang sampai saya tulis artikel ini belum tahu siapa sebenarnya nama walikota Jakarta Timur. Saya tidak berusaha mencari tahu lewat google. Karena pikir saya,ah entar juga ketemu saat even sarasehan PMI bersama Blogger. Rencananya pak Walikota akan hadir sebagai narasumber.Â
Tunggu menunggu hari H pun tiba, pagi-pagi saya bergegas menuju kantor walikota Jakarta Timur yang beralamat di Jalan HR Sumarno Sentra Primer. Sampai di sana, saya sudah lihat banyak siswa berjalan bersama, feeling saya mereka pasti akan ke tempat yang sama, acara sarasehan. Iseng saya sapa mereka, dan bertanya, " Hai dek saya mau tanya, siapa nama Bapak Walikota Jakarta Timur." sejenak satu sama lain saling menatap, lalu kompak mereka bilang aku tidak tahu.Â
Ini fenomena, padahal mereka bertempat tinggal di Jakarta Timur.
Dalam hati saya mencoba bertanya, kenapa bisa Pejabat Kita yang notabene para 'pelayan masyarakat' tapi masyarakatnya sendiri tidak kenal pimpinannya? Lain halnya kalau saya atau anak-anak itu ditanya, siapa nama gubenur Jakarta? Pasti tahu semua.Â
Saya melihat dan menilai bahwa ada sosialisasi yang macet disini. Kalau saja media sosialisasinya jalan, maka pemimpinnya, apalagi program-programnya pun pasti akan dikenal. Kita tidak mesti cari tahu nama pejabat kita, sudah otomatis kenal seandainya mereka mau turun ke masyarakat. Seperti yang Pak Jokowi atau Pak Basuki lakukan. Sehingga, pertemuan antara pemimpin dan yang dipimpin tidak sebatas jika ada penggusuran atau korban kebakaran misalnya.Â
Sebuah renungan bagi para pejabat publik yang sedang atau masih aktif. Â Bukan soal popularitas, karena populer bukan berarti berprestasi,juga sebaliknya tidak populer bukan berarti tidak bekerja. Semoga saya dan warga Jakarta Timur bisa mengenal Walikota juga program kerjanya.
Harapan saya untuk bertemu pak Walikota hari ini pun sirna tatkala sambutan sarasehan hanya diwakilkan pada salah seorang stafnya saja. Mungkin juga harapan anak-anak siswa ini yang semangat datang untuk sekedar bertemu dengan bapak mereka, pemimpin mereka. Tapi entahlah, saya hanya bisa ber khusnudzon pad beliau, mungkin beliau sibuk sehingga tidak bisa datang menghadiri sarasehan hari ini.Â
***
Sekedar informasi, Pada hari Sabtu 12 Maret 2016. Palang Merah Indonesia bekerjasama dengan para Blogger menggelar sarasehan yang beetempat di Gedung C Kantor Walikota Jakarta Timur.Â
Sarasehan yang bertema Muda Kreatif dan Peduli ini dihadiri oleh seribu peserta Palang Merah Remaja yamg berasal dari 40 sekolah se Jakarta Timur.