Mohon tunggu...
Abustomih Al Ishaq
Abustomih Al Ishaq Mohon Tunggu... Konsultan - Direktur Riset

Direktur Riset Yayasan Jalin Alam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tri Adhianto - Harris Bobihoe Paling Realistis untuk Menjadi Walikota Bekasi

18 November 2024   18:07 Diperbarui: 18 November 2024   18:29 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilkada Kota Bekasi tinggal menghitung hari, dan semua calon berlomba menawarkan program unggulan untuk menarik simpati masyarakat. Dari program yang terlihat realistis hingga janji yang sulit diwujudkan, semuanya dipertaruhkan, terutama jika dilihat dari postur anggaran dan kapasitas realisasi.

Melihat kondisi masyarakat Kota Bekasi saat ini, warga sudah jenuh dengan janji-janji muluk atau program yang hanya indah di atas kertas. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang menawarkan solusi nyata, program realistis, dan manfaat langsung. Tantangan utama seperti kenaikan harga kebutuhan pokok, akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas, pelayanan birokrasi yang belum optimal, infrastruktur dasar seperti jalan berlubang dan wilayah rawan banjir, hingga sulitnya mencari pekerjaan, menjadi isu mendesak yang membutuhkan solusi nyata, bukan sekadar wacana.

Secara objektif, konstelasi politik nasional saat ini membuat pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe (Tri-Harris) berada pada posisi lebih unggul dibandingkan calon lain. Mengapa demikian?

1. Kelemahan Paslon Lain: Minim Dukungan Politik yang Kuat

Pasangan lain, seperti Heri-Solihin dari PKS dan PPP, menghadapi hambatan besar, terutama jika terpilih. Keselarasan program mereka dengan pemerintah pusat menjadi tantangan, karena:

  • PKS dan Kabinet Merah Putih: Meski PKS bergabung dalam koalisi KIM Plus, tidak ada kader PKS di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo. Hal ini menunjukkan lemahnya negosiasi politik PKS untuk posisi strategis di tingkat nasional. Fokus partai yang terpecah antara Pilkada Kota Bekasi dan Pilgub Jabar menjadi kendala tambahan.

  • PPP Tidak Lolos ke Senayan: Ketiadaan representasi di DPR RI membuat PPP sulit memperjuangkan anggaran dan kebijakan pendukung di tingkat pusat.

Dukungan pemerintah pusat sangat penting, terutama untuk program yang membutuhkan pembiayaan besar seperti infrastruktur, pendidikan, dan pengembangan ekonomi. Sebagai contoh, program Heri-Solihin seperti janji Rp500 juta per RW per tahun dan pembangunan sirkuit balap untuk mengurangi begal, terkesan ambisius tetapi sulit diwujudkan tanpa dukungan anggaran besar dari pusat.

2. Keunggulan Tri-Harris: Jejaring Politik yang Kuat dan Program Strategis

Sebaliknya, pasangan Tri-Harris memiliki keunggulan yang jelas dari segi jejaring politik dan program nyata.

Dukungan Politik yang Strategis

  • Tri Adhianto adalah kader PDIP, partai pemenang Pemilu 2024 dengan banyak kursi di DPR RI. Posisi ini memberikan pengaruh besar dalam menentukan kebijakan nasional, dukungan anggaran, serta memastikan program daerah berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
  • Harris Bobihoe, kader Gerindra, berpotensi mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, karena program Tri-Harris selaras dengan visi pembangunan nasional yang mereka usung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun