Mohon tunggu...
Dr. H. Abustan
Dr. H. Abustan Mohon Tunggu... Dosen - IT'S MY LIFE

If there is a Will there is a way

Selanjutnya

Tutup

Raket

Bravo Bulutangkis... Bravo Indonesia

4 Agustus 2021   18:08 Diperbarui: 4 Agustus 2021   19:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi haru bercampur bahagia Greysia Polii bersama tandemnya Apriyani Rahayu di ajang Olimpiade Tokyo 2020 (asset.kompas.com)

Mobilitas tinggi dengan akselerasi permainan lincah menjadi modal yang senantiasa mengalirkan energi positif bagi ganda puteri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.

Pertama kali dalam sejarah olimpiade, pasangan Puteri bulutangkis menorehkan sejarah dengan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Di final tidak tanggung-tanggung 'menerobos' pasangan terkuat cina Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan dengan skor 21-19  21-15. Tampak, permainan ke dua pasangan ini tak dapat dibendung, perjuangan dan kerja keras mengantar mereka meraih medali emas yang belum pernah diraih sebelumnya melalui nomor ganda Puteri.

Tak ada kecemasan atau ketegangan yang nampak menghadapi raksasa bulu tangkis dunia (China). Sebaliknya justru tampil rileks dengan reli panjang yang terukur serta kejelian penempatan bola   yang membuat lawan dalam posisi salah langkah. Akhirnya, menuntaskan partai puncak dengan predikat medali emas. Status pendatang baru digelanggang olimpiade dan masih miskin pengalaman justru menjadi 'jurus pemungkas' untuk melumat lawan-lawannya.

Tatkala melaju pada laga babak perempat final juga mengalahkan pasangan China lainnya Du Yue/Li Yin Hui (21-15, 20-22, 21-17) yang dimenangkannya dengan susah payah. Bahkan sepanjang pertandingan skor terus kejar-kejaran, menunjukkan bahwa memang moment krusial bagi pasangan Indonesia yang akhirnya berhasil dimenangkan untuk melaju ke babak berikutnya.

Untuk itulah di Grand Final sepertinya Srikandi Indonesia tak mau melepaskan momen penting yang ada di hadapannya. Kesempatan tak akan terulang lagi, itulah yang terpatri di pemikiran mereka. Dan itu pula yang terus memompa semangatnya, seolah tak akan ada lagi kesempatan kecuali saat ini. Hari ini, harus dituntaskan dengan kemenangan, dan itu ia berdua berhasil membuktikan tekad itu.

Ketika bola pengembalian Chen Qing Chen melebar digaris belakang permainan Apriyani, spontan hakim garis membuka kedua tangannya untuk memberi isyarat bahwa bola keluar. Gemuruh suara terdengar dalam stadion. Hiruk pikuk kemenangan bersahut-sahutan dengan   lagu Indonesia Raya. Air mata suka cita juga  nampak pada kedua pemain dan pelatih yang saling berpelukan larut dalam kemenangan.

Suara histeris dan rasa syukur kebahagiaan tidak hanya terjadi dalam lapangan, tetapi seluruh pemirsa teve (penonton) yang menyaksikan juga tak kalah serunya mengekspresikan  kegembiraannya.. Merah putih berkibar dengan ekspresi semangat kebangsaan dan nasionalisme itulah kado teristimewa yang berhasil diukir Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjelang Hari Kemerdekaan RI ke 76. Bravo bulutangkis. . . Bravo Indonesia.

Jakarta, 4 Agustus 2021

H. Abustan

Dosen/Pengajar Universitas Islam Jakarta (UID)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun