Raja Olah Bersertifikat, begitu kira-kira gurauan tentang gaya pelayanan Publik di Negeri Ujung Sumatera. Curhat si ceking kepada sang maha guru.
Ciri khas yang terang benderang, tapi kerap pula pukul kawan sampai khetam (Mati Perlahan), itu sebutan dunia perpolitikan yang kadang sehat itu pun kalau di ingat.Â
Sebuah system' Regulasi pembangunan daerah yang masih terbilang kuno, mau berbuat dapat pula sertifikat. Maksud kata 'beri saya sesuatu maka saya beri imbalan'.Â
Gelar Raja Olah Bersertifikat (ROB) , nampaknya sebutan itu hampir Luntur dari Raja Negeri Ujung Sumatera (Sebut ia om Ari), Bukan tanpa sebab. Benar saja Mbak Wati masih eksis Sebagai King Maker (Sebutan Pemain Di belakang Layar).
Sudah beberapa pekan ini nama om Ari kian redup, Justru Mba Wati yang makin cemerlang, bukan karena prestasi melainkan sebagai Juru Bayar (Perlombaan) yang sudah lama usai.
Mba Wati memang kerap muncul dengan Gaya slow but sure nya. Terpenting Missi nya Goals. Lomba Sudah Lama selesai, tapi Namanya disebut-sebut lagi di hadapan ahli bedah hukum, yang lebih mirisnya dik Nia yang menjadi bulan-bulanan sang ahli bedah hukum.
To be continue...Â
(Noted : Jika ada persamaan nama, waktu dan tempat, semua itu tanpa unsur kesengajaan, semata-mata penulis masih belajar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H