Mohon tunggu...
Munif Mutawalli
Munif Mutawalli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Asia Barat

Kebenaran akan terdengar di telinga - telinga yang mencarinya (thalabul haqq), kecuali orang - orang yang mencari pembenaran (jahil) dan enggan untuk mencari kebenaran (jahil murakkab). Tugas kolektif (bersama) adalah menjaga kebenaran (dimanapun, bagaimanapun dan dari siapapun kebenaran tersebut), sebelum 'hoax' luas membumi dan 'kesesatan berpikir' nikmat menindas serta menghegemoni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Inginku yang Angin

5 Mei 2024   15:07 Diperbarui: 5 Mei 2024   15:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Mehmet Can

Inginku sekedar teriak, memanggilmu sekeras mungkin
Kutahu kau tidak akan menoleh, jikapun menoleh engkau hanya sekedar menyapa

Aku telah lelah bersuara
Tidak akan lagi kusampaikan kepada angin
Segala pesan yang kubisikkan kepadanya, hanya membuatku cemburu
Karena itu, angin dapat mendekatimu dan memyentuhmu

Inginku sekedar diam, melepaskan semua konsep tentangmu
Kutahu kau tidak akan menoleh, setidaknya aku berusaha untuk dekat menyaksikanmu

Munif Mutawalli
Makassar, 18 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun