Mohon tunggu...
Munif Mutawalli
Munif Mutawalli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Asia Barat

Kebenaran akan terdengar di telinga - telinga yang mencarinya (thalabul haqq), kecuali orang - orang yang mencari pembenaran (jahil) dan enggan untuk mencari kebenaran (jahil murakkab). Tugas kolektif (bersama) adalah menjaga kebenaran (dimanapun, bagaimanapun dan dari siapapun kebenaran tersebut), sebelum 'hoax' luas membumi dan 'kesesatan berpikir' nikmat menindas serta menghegemoni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Mana Demokrasi

4 Mei 2024   19:41 Diperbarui: 4 Mei 2024   19:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang mana demokrasi?
Kemarin ia menabur janji
Sekarang ia mengingkari janji

Yang mana demokrasi?
Kemarin suara rakyat dibeli
Setelah berkuasa dan duduk di kursi
Korupsi semakin menjadi jadi

Yang mana demokrasi?
Mengapa pribumi menjadi budak di negeri sendiri
Juga kekayaan alam ikut dikebuli
Bak asu dipertunjukkan sirkus, ditertawakan dan dihakimi

Yang mana demokrasi?
Ramai ramai alumni jalanan yang ikut nyaleg
Ternyata, teriakannya yang kemarin bullshit
Apa bedanya dengan yang kalian teriaki?
Bagaimana? Nyaman yahh duduk di kursi yang empuk?

Hahahaha...
Ndak usah tersinggung
Yang saya maksud itu preman jalanan di negeri konoha

Munif Mutawalli
Sinjai, 17 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun