Mohon tunggu...
Munif Mutawalli
Munif Mutawalli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Asia Barat

Kebenaran akan terdengar di telinga - telinga yang mencarinya (thalabul haqq), kecuali orang - orang yang mencari pembenaran (jahil) dan enggan untuk mencari kebenaran (jahil murakkab). Tugas kolektif (bersama) adalah menjaga kebenaran (dimanapun, bagaimanapun dan dari siapapun kebenaran tersebut), sebelum 'hoax' luas membumi dan 'kesesatan berpikir' nikmat menindas serta menghegemoni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melihat Diri

3 Mei 2024   18:48 Diperbarui: 3 Mei 2024   18:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia menangis, saya mendengarkan tangisannya
Ia tertawa, saya membiarkannya bahagia
Ia bersemangat, saya membimbingnya berkembang
Ia masih kecil, saya membiarkannya dewasa

Di tempat yang sunyi, saya mendapatinya terbujur kaku
Mendapatinya hingga tidak sadarkan diri
Ketika ia melihat dirinya jauh disana, saya melihatnya dekat disini
Ketika ia menyembunyikan dirinya dalam tumpukan jerami, saya mencarinya dengan jeli

Akulah si pembuat kata kata yang gampang terkesima
Terkesima dengan kejujurannya
Terkesima dengan kesetiaannya
Dan terkesima dengan semua yang dimilikinya

Sebelum saya menutup mata, kubiarkan ia menghantui malam malam panjangku

Munif Mutawalli
Makassar, 2 Mei 2024 'kasmaran diperbolehkan'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun