Mohon tunggu...
MUHAMMAD YUSUF
MUHAMMAD YUSUF Mohon Tunggu... Lainnya - ASN dan Arsitek Freelance

Anak Kendari, Nikah di Bulukumba, pernah Tugas di Kab. Halteng Prov. Malut dan Prov. Sulsel. Punya Minat ; 🕌Belajar Islam ✔️ ☕Ngopi Bareng, 🍱Wisata Kuliner, ✍️Sketsa Tangan, 🖍️Desain Grafis, 🏡Desain Arsitektur, 🏕️Rihlah/Traveling, 🥋Olahraga Tarung, 📝Membaca & Menulis, 🎥Video Editing & Movie.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Santri Keliling Meminta Sumbangan

6 April 2024   16:49 Diperbarui: 6 April 2024   16:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi


Entah, di hari keberapa Ramadhan 1445 H, sekitar pekan lalu, kantor kami tiba-tiba dikunjungi dua orang anak kecil sebaya anak SMP kabarnya mereka dari sebuah Pondok Pesantren di Bulukumba. Maksud kedatangan mereka untuk meminta sumbangan untuk pondok pesantren mereka.

Dan dua hari yang lalu, suatu sore rumah kami dikunjungi oleh seorang anak yang juga katanya dari sebuah pondok pesantren untuk pembangunan Pesantren mereka. Setelah ditanya, rupanya mereka dikirim dan akan dijemput oleh mobil untuk kembali ke pondok pesantren jika sudah menjelang Maghrib.

Melihat kenyataan atau fenomena ini, maka sepertinya ada yang keliru dengan Pendidikan Karakter yang diterapkan di Ponpes yang membiarkan atau malah menyuruh Anak didiknya untuk keliling meminta Sumbangan Infaq Sedekah yang marak terlihat di Ramadhan ini. 


1. Menimbulkan kesan kurang baik bagi masyarakat awam.
2. Mencerminkan bahwa Panitia Pembangunan Ponpes tidak kreatif malah tidak peka, karena menimbulkan efek yang kurang elok dimasyarakat. Karena mereka anak santri tersebut terlihat seperti peminta-minta.
3. Menanamkan ke mental anak didik suka meminta. Bukannya melatih mereka untuk mandiri dari usaha.
Semoga menjadi Perhatian para pendidik terutama pengurus Pondok Pesantren.

Memang disebutkan dalam suatu riwayat bahwa Kedermawanan Rasulullah semakin meningkat di Bulan Ramadhan, diumpamakan kedermawanan Beliau seperti bahkan melebihi Angin.

Nah, kisah tersebut bukan menjadi alasan untuk dimanfaatkan sebagai momen meminta-minta karena Islam mencela orang yang suka meminta-minta padahal dia sehat dan mampu berusaha. Jika mental meminta tersebut sudah dibiasakan di dunia pesantren dalam hal ini mereka sebagai pelanjut generasi maka sangat disayangkan. Karena bisa melahirkan generasi lemah menggampangkan atau memudahkan cara hanya meminta sebagai jalan mudah mendapatkan rezeki Allah.


Dan bagi pengurus pondok pesantren, jangan didik anak didikmu menjadi atau seperti peminta-minta. Tapi buatlah program yang kreatif bagiamana menarik minat para Muhsinin agar mau menyumbangkan sebagian dananya bagi kemaslahatan pesantren kalian.

Semoga tulisan singkat ini menjadi renungan untuk perbaikan. Afwan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun