Semenjak PLN mengeluarkan produk Prabayar atau selanjutnya kita sebut saja Pulsa. Pulsa tersebut berguna untuk menyalakan lampu dan peralatan listrik yang kita gunakan. Aliran listrik akan terputus otomatis ketika pulsa tersebut sudah habis dan pelanggan harus kembali mengisikan nomor Token (voucer berjumlah 20 angka ) yang bisa di beli di ATM atau Loket-loket Online yang sudah menjamur di mana-mana.
Menulis huruf yang tiga ini P-L-N, saya jadi teringat kejadian September 2014 yang lalu. Apa pasal ? saya adalah penjual Token PLN dan bergabung dengan PT. Ido Sinergy PPOB Bank Muamalat. Pada september lalu salah seorang pelanggan datang membeli Token PLN sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah). Akan tetapi nomor digit token sebanyak 20 angka tersebut gagal di masukkan dan tertera di layar LCD Meteran “GAGAL” hal ini sudah saya laporkan ke Cal center 123, katanya akan bisa dimasukkan di tunggu saja, dan juga hal ini sudah dilaporkan kepada PLN wilayah kec. Benai. Saya sangat kecewa sampai hari ini hal tersebut tidak ada tindak lanjutnya. Bahkan Pihak PLN menyruh saya untuk mengganti pulsanya. Bukan masalah untung rugi nya, akan tetapi ini sebenarnya adalah tanggung jawab PLN apapun kejadian yang berhubungan dengan Token tersebut adalah tanggung jawab mereka, kenapa harus kita yang menggantinya…? Karena kita sebagai penjual malas bertengkar dengan pembeli, dengan terpaksa kita harus mengganti pulsa tersebut dengan token yang baru lagi. Yang untung adalah PLN uang Rp 200.000 (karena beli 2 kali) masuk ke mereka,akan tetapi yg pulsa yang masuk hanya 100 ribu, yang seratus ribu adalah kerugian agen atau loket (kita yang menjual).
Dari cerita dengan beberapa pelanggan PLN, ini bukan saya saja yang mengalami. Pelanggan lain juga mengalami. Saya sampaikan kejadian ini saya alami terjadi 3 kali, 1 kali token 20 ribu, 1 kali token 50 ribu, 1 kali token 100 ribu. Yang 100 ribu saya ganti lagi. Yang 20 dan 50 pembelinya saya suruh lapor ke cal center 123 PLN. Sebenarnya permasalahan seperti kasus ini, sepenuhnya adalah tanggung jawab PLN, karena produk token ini mereka yang mengeluarkan, apakah masalah itu berasal dari sistim nya yang eror, atau perangkat meterannya yang bermasalah, itu urusan mereka. Pelanggan hanya tau lampu menyala dan token di isi langsung bisa masuk, perkara gagal atau erornya nomor token tersebut, sekali lagi itu sepenuhnya adalah tanggung jawab PLN seharusnya. Akan tetapi di wilayah kami hal ini menjadi KERUGIAN kami sebagai penjual atau sebagai pelanggan. Saya berharap PLN secara keseluruhan memperhatikan hal ini. Ini bukan di buat-buat ini benar-benar terjadi….wassalam
Terima kasih atas di bacanya tulisan saya ini.
Syafrawadi
Dusun Sagiran Desa Tebing Tinggi
Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi
HP. -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H