Mohon tunggu...
Emir Yunus
Emir Yunus Mohon Tunggu... Auditor - Muslim; seorang anak, suami, sekaligus ayah.

Hanya seorang murid yang belajar di sekolah kehidupan; berharap lulus dengan nilai bagus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kan'an dan Isma'il

20 September 2019   14:57 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:04 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui tentang Kan'an dan Isma'il (unsplash/inaki de olmo)

Kan'n adalah nama anak Nabi Nuh. Ketika banjir besar melanda, Nabi Nuh hendak menyelamatkan anaknya tersebut, dengan mengajaknya menaiki perahunya. Namun, Kan'n menolak, ia bersama orang-orang Kafir dari bangsanya memilih menaiki gunung untuk menghindari banjir paling besar yang pernah ada dalam sejarah dunia itu. Akhirnya, Kan'an pun tenggelam binasa.

Baca juga : Penolakan Dakwah Nabi Nuh, Ketika Manusia Lebih Mendahulukan Akal Dibanding Iman Mereka

Isma'il, putra Nabi Ibrahim, sebaliknya. Ia bukan ditawari keselamatan oleh ayahnya Ibrahim, seperti Kan'an oleh Nabi Nuh. Ibrahim malah menawari Isma'il kematian, disembelih atas perintah Allah dalam mimpi Nabi Ibrahim -mimpi seorang Nabi adalah wahyu-. Dan bukan menolak, Ismail justru menyetujuinya, ia rela mati demi Allah, atas perintah Allah. Maka, akhirnya Allah pun menyelamatkannya.

Baca juga : Belajar Sabar Menghadapi Segala Cobaan dari Nabi Nuh AS

Dua kisah yang sangat bertolak belakang. Kan'n, anak durhaka, yang tidak beriman, tidak mengimani kenabian ayahnya sendiri, ditawari keselamatan, menolak, sehingga akhirnya binasa. Isma'il, anak yang berbakti, beriman, bahkan beliau sendiri adalah Nabi, dihadapkan pada kematian, ridh dengan perintah Allah, dan justru akhirnya selamatlah ia.

Maka, jadilah kita anak yang beriman dan berbakti, dan jadikanlah anak-anak kita, anak-anak yang beriman dan berbakti.

Baca juga : Meneladani Nabi Ibrahim adalah Tips dalam Mendidik Anak-anakku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun