Mohon tunggu...
abul khasan
abul khasan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan katakan pada Allah SWT kalau kita punya masalah, tapi katakan pada masalah bahwa Kita punya Allah SWT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Lingkungan Hidup Berprinsipkan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

3 Juni 2020   07:26 Diperbarui: 3 Juni 2020   07:26 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alam telah menyediakan segala kebutuhan manusia dengan segala macam makhluk hidup dan tak hidup untuk menjalin keberlangsungan hidup manusia. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik bahwa lingkungan sosial manusia dengan alam disekitarnya memiliki keterkaitan satu sama lain. 

Kurangnya kesadaran akan hal itu menjadikan manusia bersikap serakah dalam memanfaatkan hasil alam dan melupakan kondisi serta kualitas lingkungan kedepannya. Didalam Al Qur’an banyak ayat Allah SWT yang menerangkan perilaku manusia yang dapat dilakukan manusia terhadap lingkungannya dengan berprinsipkan amar ma’ruf nahi munkar.


Tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu telah diterangkan didalam Al Qur’an surat Al A’rof ayat 31 yang artinya makan dan minumlah kalian dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Apabila setiap amnesia mengimplementasikan nilai tersebut bisa dipastikan keadaan lingkungan hidup akan tetap lestari. 

Manusia diperbolehkan mengambil sesuatu yang ada dibumi dengan kadar yang semestinya saja. Berlebihan dalam memanfaatkan alam akan berimbas pada kualitas lingkungan yang secara langsung mempengaruhi proses kehidupan sosial dan ekosistem yang ada.


Menjaga kebersihan termaktub dalam surat Al baqoroh ayat 222 yang berarti sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Sudah sepatutnya manusia memiliki perilaku hidup bersih dalam segala hal termasuk dengan lingkungan hidup. praktik kecil dalam kehidupan sehari-hari dengan cara membuang sampah pada tempatnya.

Tidak berlebihan dalam memanfaatkan alam, hal itu termaktub firman Allah SWT surat Al isra’ ayat 27 yang artinya “sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara-saudara syaiton, dan syaiton sangat ingkar kepada tuhannya” dari ayat ini kita bisa mengambil sebuah nilai penting dalam pelestarian lingkungan, yaitu mengambil hasil alam sesuai kebutuhan. Misalnya dalam menebang pohon, kita harus mengambilnya dalam jumlah yang kita butuh kan, serta menanam kembali pohon baru sebagai pengganti pohon yang telah dipotong agar hutan tidak menjadi gundul yang dapat menyebabkan tanah longsor dan sempitnya tempat bagi fauna yang ada.


Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mencintai dan menjaga lingkungan dari segala kerusakan yang timbul dari diri kita. Kalau bukan kita siapa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun