Mohon tunggu...
Abu Kemal
Abu Kemal Mohon Tunggu... Pensiunan -

- 33 : 70-71

Selanjutnya

Tutup

Humor

Surat Wasiat

25 Februari 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:42 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa lama kong  Hen sakit, komplikasi beberapa penyakit, dan sudah pernah koma ber-kali2. Dia terbaring lemah di rumah sakit mewah, dengan  selang  untuk membantu pernafasan terhubung ke hidung,  di tenggorokan, dan selang infus di kedua tangannya.

Hari itu   kondisinya  semakin drop, kong Hen sudah tak mampu bicara, dan dokter juga sudah memberikan peringatan waspada satu, maka semua anggota keluarga berkumpul mengelilingi tempat tidur, tak terkecuali Paul penasehat  spiritual keluarga itu ada juga disitu.

Paul memimpin do'a, berada dekat kepala kong Hen. Tiba2 mata kong Hen terbuka, membuat semua terkejut.  Sambil dengan nafas tersengal  kong Hen menggerakkan tangannya yang mengisyaratkan "ingin menulis". Serta merta Henry si anak sulung memberikan kertas dan bolpen pada ayahnya. Dengan susah payah, kong Hen menggoreskan bolpen, dan  . . . . . . . . .  kemudian lemaslah, kong Hen meninggal.

Merasa kurang etis langsung membacakan surat wasiat di saat genting begitu, Paul langsung menyimpannya kedalam dompetnya.

Paul tetap berada dekat kepala si mayat, sebagai penasehat spiritual dia berusaha tabah, dan tidak larut dengan kondisi keluarga  yang mulai menangis histeris.

Beberapa hari kemudian, selesai pemakaman, dan keluarga ketika masih berkumpul. Paul ingat bahwa dia masih menyimpan "surat wasiat" itu di dompet. Dia fikir  inilah saat yang tepat untuk  membacakannya di depan sanak family kong Hen.

Langsung di depan mike, Paul mengambilnya dari dompet, membuka dan membaca "surat wasiat",  begini : . . . ."paul mingir, kamu nginjek selang nafasku".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun