Ketika sudah tertembak/ditembak lengan kanannya, mustahil Solihin mampu mengacung-acung kan clurit, karena akibat tembakan tersebuit  ayah dua anak ini benar2 sudah tak berdaya, dan meninggal beberapa saat kemudian.
Sejumlah saksi di lapangan menyebutkan, tidak satupun yang melihat Solihin ada membawa clurit.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Atas kematian Solihin,  memicu amarah warga Desa  Sepande (kampung tempat tinggal Solihin)  Kecamatan Candi,  Sidoarjo, Jawa Timur. Ratusan warga itu kemarin siang mendatangi mapolres setempat,mereka mencari pembunuh Solihin.  Tetapi  mereka  hanya bisa melampiaskan protesnya,  dan  sempat membakar baliho bergambar Kapolres Sidoarjo AKBP Eddy Hermanto. Dari mapolres, warga mengunjungi rumah duka Solihin.
Konfoi juga mendatangi rumah Kepala Desa Sepande. DI Â Kafe Ponti, mereka sempat akan merusak pintu masuk kafe, tetapi urung karena dicegah warga lain.
Iring2an warga yang menggunakan sepeda motor itu membawa spanduk bertuliskan "SOLIHIN BUKAN PERAMPOK".
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Peristiwa memilukan ini, jelas meninggalkan PR yang bertumpuk di pundak polri, semoga saja diselesaikan dengan hati dan azas hukum yang se-adil2 nya.
Solihin sudah tiada, Â nyawanya melayang di tangan POLISI yang mestinya sebagi pengayomnya. Solihin sebagai kepala keluarga meninggalkan anak2, keluarga yang entah bagaimana kehidupan mereka kedepan.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Masih layakkah warga masyarakat mempercayakan pengayoman mereka di tangan cowboy2 pemabuk ?