Mohon tunggu...
Abu Kemal
Abu Kemal Mohon Tunggu... Pensiunan -

- 33 : 70-71

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penjual Tempe yang Takmir Masjid Itu Tewas Di-DOR Polisi

29 Oktober 2011   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita itu agak telat saya ketahui.

Baru  kemarin siang sekitar jam 14,  saya mendengar nya dari siaran radio di mobil, cukup panjang lebar diutarakan oleh penyiar, reporter,dan  ada wawancara dengan keluarga korban juga.

Kejadian yang memiriskan itu kronologis seperti yang di lansir Jawapos/lembar Metropolis adalah sbb :

-  Riyadi Solihin (se-hari2 sebagai penjual tempe), kerja sambilan antar jemput karyawan,  kemarin tgl 28 oktober dini hari pukul 02.30 dengan mobil mini bus,  ( sehabis mengantar karyawan PT.ECCO) menyerempet polisi briptu WIDIANTO. Kejadian di depan GOR (Gelanggang Olah Raga) Sidoarjo, karena panik pelaku kabur.

-  Polisi mengejar, sampai di bundaran air mancur jalan Taman Pinang polisi melepaskan tembakan. Sampai di jalan raya SEPANDE, polisi melepaskan tembakan 3kali, salah satunya mengenai ban kanan belakang Suzuki Carry Solihin.

-  Solihin kehilangan kendali, menabrak pagar rumah warga, mobil masih sempat maju 5meter dengan terseok.

-  Petugas polisi yang mengejar dengan motor mencegat dari arah depan, memecah kaca mobil (depan, dan samping). Beberapa saat kemudian polisi menembak SOLIHIN yang masih duduk dijok depan. Peluru mengenai lengan atas Solihin.

-  Polisi mengeluarkan tubuh Solihin dari dalam mobil dan menggeletakkannya di aspal jalan.  Solihin masih hidup, dan dibiarkan begitu saja, polisi hanya mondar mandir didekatnya.

-  Setelah menggeletak cukup lama, mengeluarkan banyak darah, polisi menggotong tubuh Solihin ke mobil Avanza dan membawanya.

-  Warga mendekat ke mobil Carry Solihin, tidak melihat ada senjata tajam disana, apalagi celurit.

-  Siang hari, Solihin meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun