Pengarang : Hanif Ahmad
#RphaAward2024
Abah Nata :
Sebagaimana tujuan manusia hadir ke dunia ini untuk tujuan ibadah, dalam makna untuk berjuang atau berkorban. Maka secara alami segala keadaan akan mendukung hal tersebut. Seorang ayah yang mencari nafkah untuk keluarga mereka, seorang ibu yang memelihara dan membesarkan anak-anak mereka. Maka didalamnya tidak boleh tidak akan ada semangat perjuangan dan pengorbanan.
Anah Lajnah :
Abah Nata, apakah perjuangan dan pengorbanan itu termasuk kepada orang kaya dan pintar ?
Abah Nata :
Tugas ibadah itu tidak memilah-milah Anah, semua manusia dengan sendirinya akan berjuang, walau bisa saja dengan kadar yang berbeda beda.
Anah Lajnah :
Kenapa begitu Abah, apa yang bisa diperjuangkan oleh orang kaya atau orang pintar tersebut ?
Abah Nata :
Dalam kerangka ibadah, maka baik kekayaan atau kepintaran adalah amanat yang harus diselaraskan sebesarnya untuk manfaat manusia keseluruhan. Ibadah dalam bentuk ritual merupakan pondasi doa untuk memaksimalkan segala kemampuan. Jadi dalam hal ini wahana kreativitas perjuangan atau pengorbanan akan terbentang sangat luas.
Anah Lajnah :
Apakah ada manusia yang sudah memberi contoh atau teladan seperti itu Abah?
Abah Nata :
Banyak sekali Anah, karena dunia sudah sedemikian maju dengan ada manusia manusia pilihan yang sudah mampu membangun pengorbanan dan perjuangan tersebut. Orang yang sakit mereka berjuang untuk menyembuhkan penyakitnya. Orang yang sudah tua pun, ia berjuang dalam kesendirian dan kesepian, mereka berjuang dalam diamnya.
(Cerita Mang Nata untuk Indonesia)