Melunakan Ego dengan Ketaatan

Anah Lajnah :
Abah Nata, apakah taat itu harus terpaksa atau harus ikhlas ?

Abah Nata :
Harus dipaksakan tapi ikhlas !

Anah Lajnah :
Penjelasannya bagaimana Abah ?

Abah Nata :
Apakah tujuan yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta'ala untuk ibadah itu sesuatu yang mudah? Jawabanya adalah tidak mudah, karena kita harus berjuang dan berkorban. Agar kita sebagai manusia akan meraih nilai kemuliaan. Pondasi ibadah itu adalah ketaatan, kalau tidak ada ketaatan, jalan mana yang akan kita tempuh ?

Anah Lajnah :
Kalau ibadah itu pondasinya ketaatan, kalau pondasinya ketaatan itu sendiri apa Abah  ?

Abah Nata :
Pondasi dari taat adalah kerendahan hati, menjaga norma atau etika. Untuk taat itu seperti kita punya orang tua. Ketaatan kepada mereka kan..? karena etika dan norma. Seolah-olah segala egonya sudah sedemikian terkendali semata-mata untuk mendapat berkah dari ketaatan kepada orang tua, seperti taatnya seorang istri kepada suaminya.  Walau adakalanya seorang anak itu lebih pintar dari orang tuanya, tetapi sebagai seorang anak yang sholeh, ia tetap menghormati dan mengambil berkah taat kepada orang tuanya.

Anah Lajnah :
Baiklah Abah ! Terus kalau hikmah dan manfaat jika kita taat itu apa sih Abah ?

Abah Nata :
Kalau kita taat maka  kepemimpinan itu akan tegak berdiri. akan terkendali terpelihara dalam sebuah aturan atau kepemimpinan. Dan ketaatan itu bisa juga sarana naik tangga sebagai latihan atau terapi melunakan ego ketinggian hati.

Anah Lajnah :
Kalau kita tidak taat siapa Abah yang paling dirugikan ?

Abah Nata :
Ya.., diri sendiri dan akan berdampak kepada yang lain baik langsung ataupun tidak.

Anah Lajnah :
Apakah taat ini semacam hidayah atau bukan sih Abah ?