Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Energi Positif yang Harus Menular

30 Juni 2022   08:08 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Cerita Mang Nata (foto hanif ahmad) 

Mang Nata :
Energi positif berupa nasehat/pencerahan itu bisa menular. Begitu juga energi negatif berupa keluhan/prasangka buruk/marah akan menular juga.

Pa Haji Itos :
Nah....., nah...! Cerita lagi dari Mang Nata, coba apa maksudnya energi itu bisa menular.

Mang Nata :
Seseorang yang menyaksikan setiap waktu adanya energi keluhan, prasangka buruk, amarah terus menerus. Akan menular atau tersimpan dalam alam bawah sadar. Jika orang yang menyaksikan tersebut dihadapkan kepada situasi yang sama seperti orang yang sedang mengeluh tadi dan mentalnya tidak kuat atau tidak siap. Maka dengan sadar atau tidak sadar energi keluhan itu akan muncul.

Pa Haji Itos :
Ah masa begitu Mang Nata ?

Mang Nata :
Iya begitu, mengapa kita lebih mudah mengeluh atau marah. Karena kita lebih sering melihat orang lain mengeluh/marah terus berulang, sehingga tersimpan dalam memori otak, bahkan tersimpan dalam alam bawah sadar. Sehingga respon keluhan/marah akan muncul spontan.

Pa Haji Itos :
Jadi kalau begitu betapa pentingnya ya Mang Nata, energi positif berupa pencerahan, pemecahan masalah atau kebahagian yang sering kita lihat, sehingga bisa tersimpan dalam memori. Yang bisa jadi kita akan tertular oleh energi positif tersebut.

Mang Nata :
Pa Haji Itos memang mantap. Benar setuju demikian maksud Mang Nata. Itu pointnya... he he he.

(obrolan mang nata dan pa haji itos.... )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun