Buku adalah sebuah kendaraan menuju masa jauh ke depan. Sebuah warisan yang tidak mewah, tetapi menjadi saksi leluhur mereka menyampaikan pesan untuk anak cucu cicit sampai kerurunan yang tak terhingga.
Anah Lajnah :
Benar sekali Abah, kita mengenal siapa leluhur kita hanya sebatas foto di figura atau di album. Semoga buku Abah menjadi sebuah ciri kalau dalam bahasa suda mah dengan sebutan "teu poekeun obor" (tidak kehilangan jejak), untuk saling mengenal generasi dalam satu keturunan keluarga.
Abah Nata :
Nah kamu pinter Anah kesayangan Abah.
Anah Lajnah :
Pokonya Anah akan senantiasa siap menemani Abah, menuju cerita sepanjang usia yang bisa kita ciptakan.
Abah Nata :
Pesan Abah juga demikian Anah, lanjutkan semangat shilaturahmi ini. Abah sangat yakin akan ada anak cucu cicit, dari antara mereka yang dianugrahi kesempatan berkreasi untuk menjadi kepanjangan tangan dalam menjalin shilaturahmi dengan menulis.
Anah Lajnah :
Siap Abah !
(Cerita Mang Nata 366, menuju masa jauh ke depan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H