Obrolan Abah Nata dan Anah saat menunggu berbuka puasa
Anah Lajnah :
Abah Nata, Anah mau nasehat lagi tentang puasa. Apa ilmu hikmah menurut Abah yang bisa Anah pelajari ?
Abah Nata :
Hikmah besar dari puasa adalah adanya iman atau keyakinan akan adanya Tuhan Allah Ta'ala. Yang dari keimanan itu maka tumbuhlah ketaatan. Karena tanpa ada dasar keimanan dan ketaatan, seseorang tak mungkin mau menahan lapar dan haus.
Anah Lajnah :
Kalau misalnya seseorang itu puasa karena ikut-ikutan saja atau hanya dianggap tradisi gemana Abah ?
Abah Nata :
Tidak seperti itu Anah cara memahaminya. Kita tak boleh menebak dari penampilan luar, mereka yang puasa dan ia seseorang muslim pasti dasar kuatnya adalah karena keimanan dan ketaatan, walau setiap orang memiliki kadar yang berbeda.
Anah Lajnah :
Tapi Abah ?
Abah nata :
Inshaa Allah Anah, berupayalah fokus kepada kebaikan. Dan pandanglah semua hal dari sudut kebaikan. Lihatlah Allah Ta'ala itu indah dengan kebaikannya. Maka segalanya akan terpelihara dalam hikmah kebaikan.
Anah Lajnah  :
Jadi puasa di bulan ramadan itu harus ada niat keimanan dan hanya taat kepada Allah Ta'ala ya Abah ?
Abah Nata :
Ingat Anah bahwa ibadah puasa  ini adalah langsung untuk Allah Ta'ala sebagai imbalannya. Maka rasakanlah kedekatanNya, nikmatilah keindahanNya dalam perwujudan nilai-nilai ketaqwaan. Karena tujuan dari puasa adalah terciptanya nilai-nilai ketaqwaan kewaspadaan atau kehatihatian, dalam membangun rasa, ucap, sikap yang hanya mengharapkan keridhoan dari Allah Ta'ala.
Anah lajnah :
Iya Abah siap dengan pelatihan haus dan lapar menuju keridhoan Allah Ta'ala.