Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kemarahan adalah Gagalnya Sebuah Kreatifitas

28 Juli 2021   10:36 Diperbarui: 28 Juli 2021   17:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanif Ahmad (foto hanif ahmad) 

Anah Lajnah :
Kalau yang Anah pernah menyimak uraian Abah Nata, bahwa marah itu boleh kan ?

Abah Nata :
Iya boleh Anah, yang harus dikurangi itu adalah marah-marah.

Anah Lajnah :
Marah dan marah-marah, memang apa bedanya Abah ?

Abah Nata :
Marah itu hanya sekali saja, kalau marah-marah adalah keadaan yang berulang-ulang dan terus menerus. Marah dan marah-marah itu sama saja sih. Diakibatkan habisnya kreatifitas, putus asa atau tidak menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah.

Anah Lajnah :
Mengapa begitu ya Abah ?

Abah Nata :
Karena pola teladan kita turun temurun seperti demikian Anah, sudah tertanam kuat dalam alam bawah sadar.

Anah Lajnah :
Anah belum faham Abah ?

Abah Nata :
Sering kita menyaksikan atau mengalami dalam kebiasaan keseharian, baik di rumah orang tua yang marah, di sekolah guru yang galak, dipekerjaan bos yang marah. Seolah-olah menjadi senjata pamungkas untuk menyelesaikan masalah dengan kemarahan. Dan memang sepertinya sangat berhasil, tetapi....

Anah Lajnah :
Tetapi apa Abah ?

Abah Nata :
Tetapi karena kejadiannya berulang-ulang terus-memerus, akan tersimpan dalam memori alam bawah sadar. Jika suatu waktu mengalami situasi  yang sama dalam menghapai masalah, maka marah-marah adalah spontan sebagai akibat yang timbul. Dan ini menjadi mata rantai yang sangat sulit untuk diputus. Akan terjadi terus-menerus juah ke generasi yang akan datang, apabila....

Anah Lajnah :
Apabila apa Abah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun