Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Obrolan Nyaman Dalam Cinta

10 September 2020   19:27 Diperbarui: 9 Maret 2021   08:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si koki (foto : hanif ahmad)

Yang membolak-balikan perasaan bahagia adalah karena ada perkenan dari kebaikan Tuhan atas segala upaya kita untuk menjaganya dengan rasa syukur dan pujian kepada-Nya. Dalam ajaran agama Islam yang saya fahami, beberapa orang yang saleh jika mereka berkomunikasi atau berinteraksi adalah saling memberi kenyamanan, saling pengertian, saling memuji, saling memberi penghargaan. Saling memberi semangat dalam upaya kebaikan.

Apa yang kamu sudah lakukan letnan cantik selalu saja memberiku banyak pujian, memberiku semangat, bahkan kata-kata cinta dan doamu selalu saja berulang-ulang. Kamu bukan seorang muslim, tetapi kebiasaanmu itu sudah menunjukan kebaikan sikap yang luar biasa. Tidak akan banyak orang punya karakter sepertimu letnan cantik. Sungguh saya sangat beruntung bisa selalu berkomunikasi dengan dirimu. 

Sejauh saya kenal denganmu tak pernah satu katapun keluhan dari kata-katamu selain lebih banyak pujian. Sepertinya inilah yang sama-sama kita bisa rasakan kenyaman yang harus kita jaga dan pelihara menuju manfaat dan faedah yang lebih luas lagi.

Letnan rose yang cantik sepertinya saya sangat tertarik dengan tawaranmu untuk bisa berkunjung ke negaramu. Jika waktunya berjodoh berjalan-jalan di muka bumi bagian dari yang diperintahkan oleh Tuhan. Agar kita bisa melihat kebesaran-Nya, keindahan-Nya. Akan banyak ilmu dan pengalaman baru yang akan saya dapatkan.

Letnan Rose :
Woowww.....! sebuah kabar yang sangat mengembirakan sekali sayang.....! Betapa saya, elena dan del. Akan sangat bahagia akan kabar kedatanganmu ini. Sejak seringnya chat denganmu, elena dan del sepertinya sangat merindukan untuk bisa jumpa denganmu. Saya sampai terharu setiap ungkapan kata-kata mereka berdua tentangmu. Terimakasih sayang kamu sudah menjadi harapan kebaikan untuk mereka elena dan del. Saya sangat tenang untuk menitipkan mereka kepadamu jikalau suatu saat nanti saya harus pergi karena tugas militer.

Dan tentunya sayalah yang akan paling bahagia kekasihku saat bisa selalu bersamamu lebih dekat dan lebih dekat lagi untuk mengabdi kepadamu sayang. Saya ingin mencurahkan segala pengorbanan cinta yang tulus ini hanya kepadamu, agar Tuhan memberkatiku. Saya sudah terlatih taat setia kepada tugas negara. Maka semua perasaan cintaku akan saya korbankan untuk pengabdian kepadamu sayang.

Oh iyah kokiku sayang yang teristimewa. Setelah kamu mengenal kedua putriku elena dan del. Ijinkanlah saya bisa berkenalan dengan kedua putramu. Siapa nama kedua putramu itu ?,  bagaimana kabarnya ?. Saya akan selalu menaruh rasa sayang untuk mereka berdua juga.

Si Koki :
Letnan rose yang cantik, tentu saja saya sangat senang jika kamu mau mengenal kedua putraku. Anak saya yang besar 19 tahun namanya udam dan yang kecil adiknya 9 tahun namanya atul.

Letnan Rose :
Kokiku sayang, apakah kehadiran saya bersahabat denganmu sudah pernah kamu ceritakan kepada kedua putramu ?

Si Koki :
Belum terlalu jauh mereka mengetahuinya letnan cantik. Sepertinya kesempatan inilah sebaiknya kamu bisa berkomunikasi dengan mereka. Sebuah tantangan agar kamu bisa dekat dan faham karakter kedua putraku
itu.

Letnan Rose :
Siap..... ! kekasihku kokiku yang teristimewa. Menyenangkan punya dua putri dan dua putra, lengkap sudah sayang. Untuk membangun cinta yang menuju perdamaian. Walau ini sebuah tantangan, tetapi saya yakin kita akan sukses melewatinya berjuang bersamamu, istrimu dan anak-anak kita. Menuju masa depan yang banyak sekali harapan kemajuan dalam cinta dan perdamaian. Semoga Tuhan menganugrahkan segala berkatnya untuk keutuhan keluarga kita nantinya.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun