Berbagi cerita untuk saling menguatkan adalah baik. Bahkan penting sekali karena kita hidup itu tidak bisa sendiri. Akan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya.
Saya bersahabat dengan orang ini pada waktu sekolah di SMAN 1 Cianjur kelas Bio 3. Dan sekarang dipertemukan sudah sekian lama dengan profesi yang hampir mirip yaitu melayani tamu. Cuma bedanya saya di dapur pastry (Food & Febereage Product). Tapi sahabatku yang satu ini di Food & Bevereage Service. Suatu tempat yang fantastis dengan salarinya, yaitu beliau bekerja di Kapal Pesiar Cruise Ship.Â
Yang lebih fantantis lagi adalah sudah 20 tahun bekerja disana. Luar biasa....., keren sekali..., entah sudah berapa banyak pundi-pundi dollar yang disimpan dibawah kasur..., xixixi.
Pernah punya pengalaman bekerja diluar negeri tahun 2011 waktu itu. Aduuuh rasanya terpenjara homesick alias penyakit sundanya kambuh. Lebih baik makan-makan dari pada kumpul.... Eh salah, kumpul ngak kumpul yang penting makan... Eh salah juga..., xixixi. Bagaimana sih yang benar..... Oh iya... Makan ngak makan yang penting kumpul, itu yang tepatnya, xixixi.
Jadi pekerjaan yang jauh dari istri dan anak itu, membutuhkan pengorbanan yang luar biasa, serta keberanian untuk menjalaninya. Karena kalaupun ada yang enak kerja diluar negeri itu, adalah saat mau berangkat dan saat mau pulang serta saat menerima upah tentunya. Kalau kerjanya yaaa, gitu-gitu aja cape yang dinikmati, xixixi.
Sahabku itu nama Iyus Ali Nursifa yang sekarang masih kerja di kapal pesiar. Dalam kondisi sekarang ini, ada baiknya kita tidak boleh menutup mata akan ketidaknyamanan yang sedang kita hadapi. Ini juga bagian dari terapi mental yang harus kita bangun.
Cerita-cerita bagus dan menghibur juga penting. Tetapi lebih penting membangun sikap dan mental dari dua keadaan tersebut. Alias dari cerita atau keadaan yang susah dan senang juga.
Ini adalah sebagian dari penuturan beliau sahabatku Iyus :
Awal mula saya bekerja di kapal pesiar itu ketika setelah krisis moneter terjadi di negara kita sekitar tahun 1998. Saya mencoba melamar pekerjaan di Cruise Ship Kapal Pesiar. Alhamdulillah pada bulan September tahun 2000, saya berangkat untuk bekerja di kapal pesiar tersebut, bahkan sampai sekarang. Telah dijalani hampir dua puluh tahun lamanya. Setiap tahun kontraknya itu delapan bulan untuk bekerja, 3 atau 4 bulan untuk libur pulang ke Indonesia.
Kalau bercerita dukanya yaaa, gitulah delapan bulan harus jauh dari istri dan anak. Waktu dulu untuk komunikasi hanya bisa lewat telepon. Tapi sekarang lebih enak dengan kemajuan tekhnologi bisa video call dan lain sebagainya.
Kalau untuk sukanya
bisa bersosialisasi sesama umat manusia sedunia dari berbagai macam warga negara yang berbeda budaya, bahasa, kebiasaan, watak, karakter, tabiat, yang berbeda beda, baik sesama crew, juga sesama tamu. Kalau kebahagiaan yang paling terasa banget adalah bisa membahagiakan keluarga sih.