Mohon tunggu...
Thihari AH
Thihari AH Mohon Tunggu... -

Katakan, yang benar itu benar, meskipun pahit!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Negeriku...?

19 April 2012   23:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Betapa banyak negara yang iri dan cemburu pada Indonesia. Negara dengan bentangan laut yang cukup luas dengan kandungan kekayaan yang tak terhitung nilainya. Ditambah daratan dengan hijaunya pohon-pohonan yang tumbuh di atasnya. Juga kekayaan barang tambang di perut bumi di masing-masing gugusan pulau yang jumlahnya amat banyak.

Ini semua merupakan realita dan menjadi kata kunci bagi Indonesia. Seandainya Indonesia telah mampu mengelola semua ini dengan cara-cara profesional. Niscaya ketergantungan Indonesia terhadap negara lain tidak berlaku lagi.

Berapa banyak negara kolonialis tempo dulu telah bertamu di Indonesia. Tidak lain  tujuannya adalah ingin menikmati kekayaan Indonesia. Sementara kehadiran mereka bukan sebagai buruh melainkan sebagai majikan di negeri orang. Mudah-mudahan bangsa Indonesia tidak ada yang terinfeksi penyakit ini.

Undang-undang negara kita telah mengatur semua ini. Bahwa kekayaan alam Indonesia adalah demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Dan itulah yang seharusnya terjadi di negeri ini.

Namun kenyataannya berkata lain. Laut yang didalamnya mengandung berbagai kebutuhan manusia pada umumnya. Serta merta telah banyak dirampas orang lain dengan hilir-mudiknya kapal-kapal nelayan asing yang berlayar di atasnya meskipun tanpa ijin.

Demikian pula hijaunya hutan telah membuat banyak orang lupa untuk siapa semua itu diberikan. Tidak sedikit para cukong telah mengangkut hasil hutan ke tempat lain tanpa ijin yang berwenang.

Itulah pemandangan Indonesia.

Memang orang Indonesia banyak yang pinter. Tapi untuk apa dan siapa kepinterannya itu. Seandainya laut, hutan dan sebagainya dikelola dengan baik. Kiranya tak ada kata miskin dan kaya dengan jurang pemisah yang terlalu dalam.

Hampir-hampir di semua lini kehidupan di Indonesia terjangkit penyakit aji mumpung dan nekat. Jabatan bagi sebagian orang bukan dianggap sebagai suatu amanat tapi sebagai alat.

Kita dapat menyaksikan bagaimana gencar-gencarnya di saat banyak orang berebut suatu jabatan. Baik itu sebagai wakil rakyat atau pejabat nomor satu di daerahnya. Etika sudah tidak menjadi ukuran lagi. Kemauan seseorang akan terpenuhi manakala kekuatan dana dan janji-janji manis menjadi prioritas utamanya. Rakyat dininabobokkan dengan iming-iming yang bersifat khayalan.

Alangkah indahnya nusantara ini !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun