Mohon tunggu...
Abu Jamiledy
Abu Jamiledy Mohon Tunggu... -

Orang desa yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memasuki Kemarau Ribuan Warga di Sumenep Mulai Meninggalkan Desanya

17 Juni 2014   18:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumenep- Hampir setiap malam sejak beberapa minggu lalu pemandangan tak biasa terlihat di Desa Pinggirpapas, Karanganyar dan beberapa desa lain di kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Truk besar berseliweran di desa-desa tersebut. Kendaraan ini sengaja di datangkan oleh beberapa ketua kelompok petani garam yang bekerja ke luar daerah. Seperti terlihat pada Senin malam, 16/06/2014 nampak “kloter” yang kesekian kalinya diberangkatkan dari “embarkasi “Pinggirpapas dan Karanganyar. beberapa warga terlihat sangat sibuk menaikkan barang-barang perlengkapan sehari-hari dan juga perlengkapan yang akan mereka gunakan untuk bekerja di tempat tujuan.

Setelah semua barang perlengkapan dinaikkan ke dalam truk, satu persatu warga ini naik ke dalam truk yang tertutup terpal. Mulai bayi yang berusia beberapa bulan hingga orang tua renta terlihat ikut serta dalam rombongan. Bayidan juga orang tua renta ini terpaksa ikut serta dalam rombongan mengingat di rumah mereka tak ada yang mengurus karena juga sudah berangkat bekerja ke luar daerah lebih dulu. Tak terkecuali anak yang masih dibangku sekolah, baik TK ataupun SD. Mereka juga terpaksa cuti dari sekolah karena ikut orang tuanya berangkat bekerja ke luar daerah. Di rantau anak-anak inipun harus merasakan teriknya matahari, dinginnya malam dan gigitan nyamuk liar.Isak tangispun mewarnai malam keberangkatan ini. Maklum hampir 6 bulan lamanya mereka akan terpisah jauh dari sanak saudarahingga akhir musim garam.

Truk yang mengangkut barang dan orang ini berangkat ke berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan dan berbagai daerah lain termasuk beberapa kabupaten di Madura. Pemandangan seperti ini memang sudah biasa terjadi setiap tahunnya di beberapa desa.Umumnya mereka yang berangkat bekerja dengan sistem bagi hasil dilahan garam milik orang di luar daerah. Mereka terpaksa bekerja ke luar daerah untuk mencari penghidupan yang lebih baik mengingat keterbatasan lahan di desanya. (Aby)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun