- Menunjukkan gengsi pada kawan-kawannya
- unjuk gigi "kemampuan"
- dan lain-lain ...
Namun ada beberapa sebab dibawah ini justru sisuami dianjurkan untuk poligami agar kesucian diri dan agamanya serta rumah tangganya terjaga, contohnya :
- Istri dinyatakan tak mampu memberikan keturunan setelah pemeriksaan dokter
- Istri memiliki penyakit sehingga tak mampu melayani suaminya dengan baik
- Suami memiliki gairah yang besar, sehingga istrinya "kerepotan" dalam hal pelayanannya
Kesimpulan :
Jika seorang wanita bisa berusaha menerbitkan ketundukkannya kepada Rabb-Nya dengan menerima syari'at yang "Berat" ini, dan suami - suami tak sekedar memperturutkan keinginannya, namun dibarengi dengan ilmu dan pemahaman yang baik serta keikhlasan dan kesabaran menghadapi 2 ma'mumnya, Insya Allah akan mampu melihat betapa Allah Maha Besar, karena bukan saja masalah banyaknya jumlah wanita, namun ada sisi yang jauh lebih baik disana, yaitu terpeliharanya kesucian diri dan rumah tangga.
Sayangnya ... kebanyakan suami yang menjalankannya, melakukannya dengan serampangan, sehingga terjadilah fitnah disana sini, bermacam cerita, tumbuh opini-opini buruk, dan kebanyakan istri juga belum mampu melihat hikmahnya, sehingga "terciptalah" sekertaris-sekertaris pribadi yang berbeda dengan sekertaris kantor, jika sekertaris kantor dia akan berkata : "Selamat Pagi Pak ..." ; sedangkan sekertaris pribadi selalu berkata : "Sudah pagi pak !! " Wal'iyadzubillah...
Sumber : Catatan Pribadi Saya di akun Facebook https://www.facebook.com/notes/muhammad-yusuf/saat-istri-mengeluh-kurang-apa-sih-aku-ini-sampai-suamiku-mau-menikah-lagi-/270688992970477