Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Aku adalah seorang pemuda berusia 21 tahun. Semenjak usiaku 8 tahun, aku telah diuji dengan perbuatan liwath (homoseks). Hal itu terjadi karena ayahku disibukkan dengan urusannya sehingga lalai memberikan pendidikan yang baik kepadaku. Dan keadaanku sekarang, aku menjalani kehidupan yang penuh derita karena perbuatan liwath tersebut. Sekarang aku menyesali perbuatan itu, hingga rasa penyesalanku sampai pada tingkatan aku memikirkan untuk melakukan bunuh diri. Wal ‘iyaadzubillah. Dan yang menambah derita dan adzab yang aku rasakan, keluargaku menghendaki aku untuk segera menikah. Maka dari itu, aku mengharap dari anda yang mulia, agar memberikan bimbingan kepadaku supaya bisa kembali ke jalan yang benar. Dan agar anda memberikan obat menurut syar’i yang menyembuhkan/menyelamatkan aku dari masalahku ini sehingga aku bisa melepaskan diri dari kehidupan yang penuh adzab, yang selama ini aku jalani karena melakukan perbuatan liwath (homoseks).
Itulah sepenggal pertanyaan dari hamba Allah yang bergelimang maksiat, yang sangat membutuhkan jawaban. kita tentu sudah mengetahui apa itu gay(liwath, homoseks, dll). Perbuatan ini tidaklah diperbuat, kecuali oleh orang yang ”buta matanya”, “hitam hatinya”, dan ”terbalik fitrahnya”, yaitu fitrah yang diberikan Allah Subhaanahu wa ta’ala kepada manusia. Adapun perumpamaannya seperti seseorang yang diberikan rezeki oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala berupa daging yang baik, masak, dan lezat. Lalu, ia berpaling dari daging tersebut dan mencari daging yang mentah, bau, dan busuk kemudian ia makan dari daging itu. Ia meridhai dirinya menyelam dalam keadaan-keadaan yang kotor, menjijikan, bau tahi, dan sejelek-jelek najis.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
”Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy-Syu’ara [26]:165-166)
Tentunya ini merupakan fitrah yang terbalik, tabiat yang menyimpang, dan jiwa yang buruk lagi keji. Sesungguhnya orang yang melakukan perbuatan kaum Luth yang hina ini akan mendapatkan kerusakan-kerusakan yang tidak terbatas dan tidak bisa dihitung.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Lebih baik pelakunya dibunuh daripada diusir. Sesungguhnya ia membuat suatu kerusakan yang tidak bisa diharapkan setelahnya ada perbaikan selama-lamanya, hilanglah semua kebaikannya, bumi mengisap air rasa malu dari wajahnya. Setelah itu, ia tidak merasa malu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dan kepada makhluk-makhluk-Nya sehingga kejelekan pelakunya menjalar di dalam hati dan ruhnya lebih dari menjalarnya racun dalam tubuh.”
Para ulama telah mengatakan bahwa ia (orang yang dilakukan perbuatan kaum Luth kepadanya) lebih jelek dari anak yang dihasilkan oleh zina. Ia lebih kotor dan lebih buruk. Ia tidak pantas untuk mendapatkan kebaikan, akan terhalang antara kebaikan dengan dirinya. Setiap kali ia melakukan kebaikan, Allah Subhaanahu wa ta’ala akan mendatangkan baginya sesuatu yang dapat merusak kebaikannya tersebut. Ia tidak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, amalan shalih, dan tidak pula taubat nasuha (yang sebenar-benarnya), kecuali jika Allah Subhaanahu wa ta’ala menghendaki sesuatu kepadanya. Bagaimana kharakter gay ini dan apa keburukan dan hukuman apa yang pantas baginya bisa anda temukan di http://www.novieffendi.com/2011/10/studi-kritis-hukuman-pelaku-dosa-sodomi.html
Tidak ada kata terlambat untuk bertobat selama nyawa belum keluar dari kerongkongan pintu taubat senantiasa terbuka wahai saudaraku....! Yang penting sekarang dari dirimu, tanamkanlah "Aku harus berubah, aku harus bisa....!!. Dengan membaca link diatas dan ditambah dengan kisah tanya jawab dan solusi dari permasalahan berikut ini http://www.novieffendi.com/2011/10/wasiat-generasi-terbaik-solusi-dari.html akan bisa menambah semangat anda untuk berubah.
Terakhir kembalilah kepada ajaran agamamu, pergunakanlah waktumu yang sebentar di dunia ini untuk ber amal, karena dunia adalah tempat ladang amal dan akhirat tempat kembali. Kita tidak tahu akan kemanakah langkah kita ke surga kah? atau ke neraka jahannam seburuk-buruk tempat kembali..! Smoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan jalan kita... amien...