Garuda di dadaku apapun hasilnya pertandingan nanti sore. Perjalanan untuk meraih mimpi sangatlah tidak mudah. Menang 4-1 saja timnas masih harus mengakui Malysia. Itulah kenapa saya sangat realistis kalau piala AFF Suzuki sudah di tangan Malaysia. Kesempatan pasti tetap ada, kalau tidak untuk apa dimainkan leg kedua.
Buat pemimpin negeri ini sepakbola hanya bagian kecil di negeri ini. Masih banyak yang lebih urgent. Masih banyak dana BOS yang diembat, masih ada tukinem yang tidak bisa makan. Masih ada mbah Ponirah yang sakit dan tak mampu berobat. Masih ada Tukijo yang putus asa mencari keadiolan di negeri ini. Masih ada Tebe, Tole, Ucok, Markus dkk yang tidak mampu bersekolah.
Masih ada kelompok Gayus yang siap menggarong duit rakyat. Masih banyak Sumiati dan para TKI yang menjadi sapi perahan di dalam negeri. Masih banyak birokrasi yang mbulet seperti ular tangga.
Intinya masih banyak masalah di negeri ini dan itu itu jangan hanya dihapus dengan melambaikan tangan kepada penonton dalam permainan 2x45 menit. Lau mengklaim sebuah kerberhasilan.
Salam Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H