Mohon tunggu...
Abu Ga
Abu Ga Mohon Tunggu... lainnya -

take it easy, make it simple and life is beautiful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Win Win Solution Untuk Konser Lady Gaga

21 Mei 2012   08:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gelombang penolakan pada lady gaga bukan hanya terjadi di indonesia atau umat tertentu saja. kaum kristiani di pilipina juga menolak lady gaga. konser di pilipina. artinya kaum yang mengakui tuhan dan memusuhi syaitan berada di balik penolakan itu.

hanya saja di indonesia gaungnya luar biasa karena sudah memasuki wilayah multidimensi, sosial, politik, ekonomi dan ideologi. isu dibicarakan mulai dari kedai kopi, di tipi-tipi, gedung ormas keagamaan, gedung dpr sampai ke kantor mentri. kadang2 menjadi ngeri apakah tidak ada urusan yang lebih penting di negeri ini. sementara masih banyak PR yng terlupakan.

saya bukan tipe ngefans pada bentuk apapun. saya memposisikan menjadi orang yag bebas dari embel embel fans. kenapa? saya lebih senang menjadi 'pelaku' daripada penonton, lebih senang menjadi subyek daripada menjadi obyek. kata pelaku di sini sangat relatif karena saya hanya menjadi orang biasa saja. namun pelaku ini menajdikan saya aktif, produktif bukan sekedar hepi dengan konsumtif.

taruhlah orang memberi saya tiket gratis konser lady gaga, saya tidak akan membuang perjam-jam macet menuju tempat konser, berjam-jam ngantri masuk ke tempat konser, berjam-jam buang waktu di arena konser, berjam-jam bermacet ria pulang ke rumah. 

ogah membuang waktu percuma juga berlaku pada event apapun termasuk di dunia olahraga. saya penggemar tennis tapi tidak akan berjam-jam nonton tennis jika ada kesempatan bermain tenis. saya suka nonton bola pada pertandinagn tertentu tetapi saya tidak akan bangun sampai padi hanya ingin nonton. mending bangun pagi sholat subuh kemudian lari pagi atau main bola sama si kecil.

paling event2 itu saya tonton sambil makan atau jika ada waktu saja. so sampai saat ini saya belum pernah datang ke stadion untuk melihat bola timnas atau tim - tim lain walaupun  jarak rumah saya hanya beberapa ratus meter dari tempat  berlangsungnya liga isl. tetapi saya suka jogging di sekitar stadion itu secara rutin.

saya berprinsip apa susahnya jadi penonton, apa susahnya mengangumi para pesohor, apa susahnya  menjadi fans sebuah klub. yang susah adalah mendisiplinkan diri untuk olah raga secara teratur. apa yg didapat dengan menonton dan ngefans pada sesuatu. 'kepuasan' saya sudah cukup puas berkeringat dan pilihan hidup saya.

kembali ke soal lady gaga. agar semua pihak terayomi karena kita hidup di masyarakat yang majemuk. biarlah mereka mengekpresikan masing2 karakternya.

polisi boleh saja tidak merekomendasikan dan biarkan konser berjalan tanpa pengamanan. ya aneh kalo tidak merekomendasikan terus turut mengamankan.

promotor dan fans. silahkan jalan terus konsernya namanya juga ada bisnis dan pemuasan jiwa tetapi harus berkonsekwensi bertanggungjawab apapaun resiko yang akan dihadapi. termasuk hadangan dan bentrokan dari pihak manapun sampai hal2 yg tdak diinginkan. pesan saya tutuplah pintu gerbang rapat2 dan puaskanlah dirimu di dalamnya bersama idola.

fpi, silahkan datang dan nonton. pihak penyelenggara tidak berhak melarang wong menurut media fpi sudah mengantongi 150 tiket dan siap membubarkan konser bila tetep dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun