Mohon tunggu...
M. Mirza Ayatulloh
M. Mirza Ayatulloh Mohon Tunggu... -

haus ilmu

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Interpretasi dan Antisipasi, George Kelly

26 Mei 2014   09:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah tua mengatakan, Takkan terperosok dalam lubang yang sama. Petikan pepatah ini sangat sesuai dengan pemikiran Konstruk Personal milik Kelly.

Dalam pepatah tua tersebut, ditafsirkan bahwa manusia akan mampu menghindari lubang dimana ia telah terperosok sebelumnya. Ada pula yang menafsirkan bahwa manusia akan menghindari lubang jika ia ia pernah terperosok. Ada pula yang memaknai bahwa manusia akan menghindari lubang bahkan sebelum terperosok karena ia tahu itu adalah lubang.

Bermacam penafsiran diatas, menggambarkan betapa manusia mempunyai sifat dasar untuk memahami segala sesuatu secara bermacam-macam. Pemahaman manusia akan berbeda-beda, menurut apa yang telah dilaluinya dan apa yang diinginkannya dimasa depan. Masa lalu dan masa depan akan menjadi pertimbangan khusus bagi setiap manusia, disertai pula dengan kekhasan sifat setiap manusia.

Selanjutnya, manusia mampu berbuat antisipasi yang bermacam-macam. Ia dapat menghindari lubang itu saja, dapat menutup lubang tersebut dengan tanah, atau bahkan mengambil jalan memutar lain sehingga ia tidak ketemu lagi dengan lubang tersebut.

George Kelly, tokoh psikologi yang mengusung teori Konstruk Personal.

Kelly mengatakan bahwasanya kepribadian manusia dapat dilihat dari bagaimana cara seseorang memahami suatu perkara, atau dalam bahasa kerennya adalah interpretasi. Interpretasi ini berbentuk bagaimana manusia mampu menilai dan memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa depan. Menilai masa lalu dan pengalaman, memperkirakan atas dasar keinginan atau cita-cita manusia.

Lantas, apakah Kelly termasuk pendukung teori masa lalu (Freud) ?

Kelly mengatakan bahwasanya interpretasi seseorang akan masa depan juga berdasar pada masa lalu dann pengalaman. Namun, Kelly tidak pernah setuju jika masa lalu menentukan masa depan seseorang, ia setuju mengatakan bahwasanya masa lalu mempunyai pengaruh, akan tetapi ia tidak terlalu menitik-beratkan pada sisi tersebut.

Kelly mengatakan, manusia secara terus menerus meraih masa depan melalui jendela masa kini (Feist & Feist, 2010 P.294). Hal ini juga menguatkan konsep Kelly tentang bagaimana manusia memandang masa depan dan membangun kepribadian dirinya. Masa kini adalah dasar interpretasi manusia, yang selanjutnya akan menjadi dasar manusia untuk berperilaku.

Manusia bertindak sebagai tindak antisipasi akan apa yang mungkin terjadi. Antisipasi ini dapat bermacam-macam bentuknya. Tergantung bagaimana sifat khas seseorang. Kekhasan ini juga menjadi salah satu yang diusung Kelly dalam teorinya ini.

Bagaimana bila ada pengalaman atau kejadian dua orang yang sama? Apakah interpretasi dan antisipasi yang dilakukan sama?

Kelly membuat suatu pernyataan, manusia interpretasi manusia mengenai dunia akan selalu berubah dan akan membentuk relalita (Feist & Feist, 2010 P. 291). Seperti dijelaskan sebelumnya, interpretasi akan berubah seiring berjalannya waktu dan bergantinya pengalaman hidup yang dialami. Mungkin ada kemungkinan akan adanya kesamaan peristiwa yang dialami antar dua orang.

Hal ini telah dikatakan oleh Kelly sebagai sesuatu yang sulit terjadi. Karena persepsi seseorang akan tetap berbeda akan sebuah kejadian. Manusia mempunyai sisi konsekuensi individualitas yang menjadi pandangan Kelly tentang perbedaan individu. proses yang mungkin adalah persamaan proses seseorang untuk memandang pengalaman dalam satu sudut pandang. Hal ini disebut konsekuensi kesamaan.

Kelly mengatakan bahwa pada dasarnya, konstruk seseorang dapat dirubah dan harus dirubah. Manusia harus mampu mengeubah konstruk personalnya agar benar-benar mampu membuat ekspektasi yang sesuai dengan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun